The Ideal Leadership for Indonesia

by -74 Views

Ada dua tradisi utama dalam peradaban manusia: tradisi Barat yang mencakup Yunani Kuno, Romawi Kuno, dan warisan dunia Barat, yaitu peradaban Eropa modern dan Amerika Utara, serta tradisi Timur yang didominasi oleh Tiongkok Kuno dan India Kuno.

Dari dua tradisi utama ini, kita dapat belajar karakteristik negara yang kuat. Negara dapat menjadi kuat jika orang-orang yang dipercayai untuk mengendalikan dan memimpinnya memiliki kepribadian yang baik dan kuat.

Yang dimaksud dengan kepribadian yang kuat dalam tradisi Barat dan Timur tercermin dalam ajaran populer yang ditemukan di Indonesia. Indonesia pada dasarnya adalah hasil dari kedua peradaban besar tersebut.

Selama ribuan tahun, peradaban di Nusantara sebagian besar dipengaruhi oleh peradaban Hindu-Buddha dari India dan peradaban Tiongkok.

Pada pertengahan abad ke-12, ke-13, dan ke-14, peradaban Barat datang: Spanyol, Portugal, Inggris, Belanda, dan Prancis. Pemimpin Nusantara, terutama yang memimpin perjuangan kemerdekaan, adalah produk dari Barat dan dari Timur.

Kepemimpinan militer Barat banyak dipengaruhi oleh Yunani Kuno, seperti yang digambarkan dalam cerita filosofis, mitos, dan sejarah dari Plato, Herodotus, dan Thucydides.

Ada cerita tentang seorang pangeran, seorang jenderal militer, dan temannya pada suatu malam sebelum pertempuran esok hari. Mereka berada di gunung, dan sangat dingin. Pangeran berada di tenda dengan selimut tebal dan perapian hangat.

Teman itu bertanya kepada Panglima tertinggi mereka, sang pangeran, ‘Apakah Anda tahu bahwa tentara kita berada di luar tanpa tenda? Tanpa selimut tebal? Menahan dingin, dan mungkin juga kelaparan?.’

‘Tapi mengapa mereka masih patuh dan setia kepada Anda, yang sekarang nyaman di tenda dengan selimut tebal? Menghadapi dingin, dan mungkin kelaparan? Apakah Anda tahu mengapa? Karena mereka tahu bahwa besok, perintah yang keluar dari mulut Anda akan menentukan nasib mereka. Itulah sebabnya mereka membiarkan Anda berada di tempat hangat. Mereka ingin Anda segar, sehat, dan kuat besok sehingga perintah Anda tidak membahayakan hidup mereka.”

Cerita ini menggambarkan tradisi kepemimpinan Barat. Para perwira dan pemimpin militer Barat diberi kenyamanan lebih dan perlakuan yang lebih baik karena semua orang tahu bahwa produk dari kepemimpinan mereka adalah perintah mereka yang tepat. Perintah mereka harus mampu mengarahkan pada kemenangan tanpa pengorbanan terlalu banyak orang.

Semangat kepemimpinan militer Timur agak berbeda. Kita dapat menggambarkan tradisi kepemimpinan Timur ini dari kepemimpinan seorang jenderal terkenal dari cerita sejarah Tiongkok Kuno seperti Jenderal Wu Chi (Wu Qi).

Wu Chi terkenal karena selalu berada di tengah-tengah orang-orangnya. Jika orang-orangnya berjalan, dia berjalan bersama mereka. Dia tidak ingin naik kuda atau kereta. Pakaiannya sama dengan milik orang-orangnya. Dia makan makanan yang sama dengan orang-orangnya. Jika orang-orangnya tidak tidur di tenda, dia tidak ingin menggunakan tenda. Dia akan tidur di luar bersama orang-orangnya.

Itulah gaya kepemimpinan Wu Chi. Oleh karena itu, orang-orangnya sangat mengaguminya. Dalam pertempuran-pertempuran tersebut, dia tidak perlu menegur, tidak perlu memimpin dengan kekerasan. Orang-orangnya sangat mencintainya sehingga mereka selalu memenangkan setiap pertempuran. Inilah gaya kepemimpinan Timur.

Di Indonesia, juga ada pemimpin seperti Wu Chi. Di antara pemimpin yang paling terkenal dari korps beret merah adalah Jenderal Mung Parahadi Mulyo. Dia dikenal sebagai komandan yang tidak memiliki pembantu di rumahnya.

Dia membersihkan lantainya sebelum pergi ke kantor. Istrinya dan keluarganya dilarang menggunakan mobil dinasnya. Dia membawa minumannya ke mana-mana. Pakaiannya juga sama dengan milik TNI, meskipun dia mungkin bisa mengenakan pakaian bagus.

Dia dikenal sebagai seorang pria yang tidak pernah ingin hidup melebihi apa yang negara berikan padanya. Dia juga dikenal memiliki fisik yang sangat kuat. Sebelum memerintahkan orang-orangnya untuk melakukan sesuatu, dia melakukannya terlebih dahulu. Sebelum orang-orangnya turun dari tebing, dia melakukannya terlebih dahulu. Jika dia berlari bersama orang-orangnya, dia selalu membawa senjata seperti orang-orangnya.

Pak Mung terkenal. Dia adalah komandan RPKAD yang berlari dengan orang-orangnya dari Cijantung ke Terminal Cililitan.

Menurut pendapat saya, kepemimpinan yang cocok untuk Indonesia adalah kombinasi kepemimpinan Yunani dan kepemimpinan Wu Chi. Dengan kombinasi ini, kita dapat mengambil yang terbaik dari Barat dan Timur untuk menciptakan gaya kepemimpinan yang cocok untuk Indonesia.

Source link