Pentingnya memahami Greenflation yang telah dipelajari oleh Gibran namun diabaikan oleh Mahfud

by -92 Views

Transisi energi dan pengurangan gas rumah kaca sangat penting karena menyangkut keberlangsungan umat manusia di bumi. Jika kita tidak mengurangi emisi dengan segera, temperatur rata-rata bumi akan terus meningkat dan bumi bisa menjadi tidak dapat dihuni manusia karena kekeringan, kenaikan air laut, dan cuaca ekstrim. Karena itu, penting untuk mempelajari konsep “greenflation” atau inflasi yang dipicu oleh kebijakan hijau, yang merupakan topik yang sangat penting bagi para pemimpin kita. Kita ingin hidup hijau, tetapi ada pertanyaan tentang biaya dan dampaknya, siapa yang membayarnya, dan dengan harga berapa.

Kita bisa melihat contoh dari Shanghai, di mana pajak untuk kendaraan non-listrik mencapai Rp. 300 juta. Saat ini, hampir 100% motor, 100% bus, dan 50% mobil di Shanghai beroperasi menggunakan listrik. Langit biru dan keheningan kota Shanghai merupakan hasil dari langkah ini. Namun, pertanyaannya adalah apakah rakyat Indonesia dapat menanggung pajak pendaftaran nomor registrasi kendaraan bermotor sebesar ini untuk percepatan elektrifikasi.

Di Eropa, harga listrik berkisar € 28 per 100 kWh, atau setara Rp. 4.760 per kWh. Banyak negara Eropa sekarang mayoritas memperoleh listrik dari energi terbarukan, sementara Indonesia masih bergantung pada listrik dari batu bara yang lebih murah, dengan harga listrik sekitar Rp. 1.400 per kWh. Pertanyaannya adalah apakah rakyat Indonesia dapat menanggung kenaikan harga listrik hingga 3 kali lipat untuk mempercepat transisi energi.

Faktanya, jika kita tidak melakukan transisi energi dan hidup secara hijau, keberlangsungan kehidupan di bumi akan terancam. Namun, sebagian besar rakyat Indonesia mungkin belum mampu menanggung inflasi atau biaya tambahan akibat kebijakan hijau. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memilih pemimpin yang memahami dan tidak meremehkan topik ini.

Sumber: https://prabowosubianto.com/memahami-greenflation-topik-penting-yang-dipelajari-gibran-namun-disepelekan-mahfud/

Source link