The Yom Kippur War: A Critical Moment in Generalship in the Sinai

by -86 Views

Artikel ini ditulis oleh Jenderal Jacob Even dan Simcha B. Maoz dan diambil dari Buku 2 Kepemimpinan Militer: Catatan dari Pengalaman Letnan Jenderal TNI (Purn.) Prabowo Subianto. Bab III: Catatan Utama Buku-Buku Strategi Militer.

“Sun Tzu mengatakan, “kenalilah lawanmu dan dirimu, maka kamu tidak akan pernah kalah berperang.” Karena itu, saya percaya semua pemimpin militer yang handal harus mempelajari pengalaman dan kemampuan setiap tentara di dunia. Pengalaman tentara Israel menghadapi serangan dadakan tentara gabungan Syria dan Mesir pada perang Yom Kippur adalah salah satu contoh yang menurut saya perlu kita pelajari.”

Hari Raya Yom Kippur merupakan hari keagamaan terpenting bagi umat Yahudi di Israel, mirip dengan Hari Raya Idul Fitri bagi umat Islam di Indonesia. Sama halnya dengan tradisi mudik saat Idul Fitri, warga Yahudi di Israel juga memiliki kebiasaan untuk pulang kampung dan merayakan Yom Kippur bersama keluarga. Bahkan tentara Israel (IDF) juga memberikan kebijakan cuti agar anggota tentara dapat merayakan Yom Kippur bersama keluarga.

Serangan dadakan dilancarkan oleh pasukan gabungan Syria dan Mesir untuk merebut kendali total atas terusan Suez dengan mengambil alih posisi pasukan Israel di tepi timur terusan Suez pada H-1 Yom Kippur.

Dalam buku yang ditulis oleh Jenderal Jacob Even dan Simcha Maoz, terungkap kelengahan IDF menjelang serangan Yom Kippur. Pimpinan IDF enggan mempercayai laporan intelijen dari Mossad yang menyadap komunikasi radio pasukan Syria dan Mesir. Mereka berharap Tuhan akan melindungi Israel saat Yom Kippur. Namun, kegagalan para pimpinan IDF untuk merespons serius laporan Mossad menunjukkan bahwa “harapan bukanlah strategi yang baik”. Akibatnya, pasukan Syria dan Mesir berhasil mendorong mundur pasukan Israel dan menguasai strategis terusan Suez serta semenanjung Sinai dalam waktu singkat.

Buku ini juga memberikan pelajaran mengenai keberhasilan IDF dalam mengatur serangan balik, mengerahkan komponen cadangan Israel, dan memutus rantai logistik yang mendukung operasi militer Syria dan Mesir, sehingga IDF berhasil mengatasi serangan tersebut.

Source link