Clausewitz in the 21st Century

by -94 Views

Artikel ini ditulis oleh Sir Hew Strachan dan Andreas Herberg-Rothe dalam buku 2 Kepemimpinan Militer: Catatan dari Pengalaman Letnan Jenderal TNI (Purn.) Prabowo Subianto. Mereka membahas perbedaan perang modern dengan perang jaman Clausewitz dan Napoleon, yang tidak hanya terbatas pada perbedaan teknologi tetapi juga meliputi keterhubungan ekonomi dunia, demokrasi yang dianut oleh mayoritas pemerintahan negara, dan konflik yang semakin sering terjadi antara kelompok bersenjata dengan menggunakan taktik gerilya.

Mereka juga menekankan pentingnya mempelajari sejarah dan teori perang, karena pemimpin militer yang efektif harus memahami kedua hal tersebut. Mereka meresensi buku Clausewitz, seorang Jenderal perang Prussia yang menulis tentang teori perang di buku “On War”, dan menyatakan bahwa teori Clausewitz tentang perang sebagai kelanjutan politik masih menjadi acuan bagi banyak pimpinan militer dunia meskipun dengan berbagai perubahan yang terjadi.

Mereka mengakui bahwa perang modern menjadi semakin kompleks dengan meningkatnya kemampuan kelompok bersenjata non-negara dan perubahan konsepsi pertahanan menjadi pertahanan bersama. Selain itu, karena sebagian besar negara telah menganut demokrasi, perang pun harus mendapatkan persetujuan rakyat dan kemampuan komunikasi perang kepada publik menjadi penting untuk mendapatkan mandat rakyat.

Mereka menyimpulkan bahwa meskipun perang modern semakin kompleks, thesis utama Clausewitz bahwa perang adalah kelanjutan dari politik masih tetap berlaku. Oleh karena itu, mereka menekankan bahwa seorang pemimpin militer yang efektif juga harus memahami politik dan filosofi.

Source link