Raden Wijaya: Pejuang Nasional – prabowo2024.net

by -94 Views

Oleh: Prabowo Subianto [diambil dari Buku Kepemimpinan Militer 1: Catatan dari Pengalaman Letnan Jenderal TNI (Purn) Prabowo Subianto]

Sebuah bangsa yang kuat dan besar adalah bangsa yang tidak melupakan sejarahnya sendiri. Dalam buku ini, saya mengajak saudara sekalian, terutama pemuda bangsa Indonesia, untuk belajar dan sadar akan sejarah bangsa Indonesia.

Sejarah Nusantara pernah mencatat keberadaan peradaban-peradaban besar seperti Sriwijaya, Mataram, Majapahit, dan kerajaan-kerajaan lain yang tangguh dan terkenal. Ada juga para pendekar bangsa yang telah menunjukkan keberanian dan ketangguhannya sepanjang sejarah. Mereka adalah tokoh-tokoh yang berani, jujur, dan tidak egois dalam membela keadilan dan kebenaran.

Meskipun bangsa kita memiliki kelemahan, kita tidak boleh merasa kecil atau tidak mampu. Setiap bangsa pasti memiliki kelemahan. Yang penting adalah kita menyadari kelemahan dan keterbatasan kita, lalu berusaha melakukan yang terbaik dengan apa yang kita miliki.

Sejarah bangsa kita mencatat banyak contoh di mana kita kalah jumlah, kalah peralatan, dan kalah pengalaman terhadap lawan. Namun, dengan sikap yang tepat, serta elite dan kepemimpinan yang bersih, jujur, cinta tanah air, cerdas, dan mau bekerja keras, kita berhasil mengatasi kemungkinan. Kita telah berhasil mengatasi banyak halangan.

Namun, saya perhatikan bahwa banyak pemuda, pengajar, dan profesional dari berbagai kalangan tidak mengetahui keberanian Kertanegara, raja Singhasari, dalam menghadapi keangkuhan kekaisaran Mongol yang dipimpin oleh Kubilai Khan. Pengetahuan ini sangat penting karena kita sebagai bagian dari bangsa Indonesia harus mengerti latar belakang kita. Sejarah kita adalah sejarah yang hebat dan banyak bangsa lain mengagumi sejarah kita. Namun, kita sendiri tidak menghargai atau memahami sejarah kita.

Anak-anak Indonesia saat ini banyak yang tidak tahu bahwa dalam sejarah dunia, hanya empat bangsa yang berhasil mengalahkan invasi dari Mongol, yaitu Mamluk dari Mesir, Jepang, Vietnam, dan Singhasari. Majapahit dihormati, Sriwijaya dihormati, dan perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia dihormati.

Pada tahun 1289, Kertanegara berani menolak tunduk pada Kubilai Khan, meskipun kekaisaran Mongol memiliki jumlah tentara yang lebih besar dan pengalaman tempur yang lebih banyak. Begitu pula dengan Raden Wijaya yang berhasil menghentikan ekspansi wilayah kekaisaran Mongol ke Selatan.

Kita harus mengerti bahwa sejarah kita adalah sejarah yang hebat. Kita harus menghargai dan memahami sejarah kita.

Source link