Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan bahwa sejak tahun 2014 hingga 2023, pemerintahan Presiden Joko Widodo telah membangun berbagai fasilitas infrastruktur yang menghubungkan antar wilayah Indonesia. Hasilnya, Indonesia tidak lagi hanya terpusat di pulau Jawa.
Hal ini disampaikan saat jumpa pers akhir tahun kinerja Kementerian Perhubungan (Kemenhub) di Jakarta, Rabu (20/12/2023). Menhub memaparkan capaian pembangunan infrastruktur sektor transportasi pada 4 mode utama sepanjang tahun 2014-2023 atau dua periode pemerintahan Presiden Jokowi. Pembangunan sejalan dengan upaya menyediakan pelayanan dasar dan peningkatan konektivitas.
“Dalam penciptaan konektivitas, kita juga harus membuat Indonesia menjadi pusat, dan tidak hanya berpusat di Jawa. Berbagai fasilitas infrastruktur telah kita bangun, mungkin tidak terlihat dari Jakarta, tetapi pembangunan penyeberangan ada 71 lokasi, dari Timur ke Barat, di tempat-tempat terpencil, di pulau-pulau, ini menjadi satu hal yang penting,” kata Menhub.
Pembangunan yang dilakukan antara lain pembangunan pelabuhan penyeberangan di 71 lokasi, rehabilitasi pelabuhan penyeberangan di 54 lokasi, pembangunan terminal tipe A di 5 lokasi, serta rehabilitasi atau revitalisasi terminal tipe A di 140 lokasi.
Menhub juga menyampaikan bahwa pihaknya membangun 25 lokasi bandara baru dan memperbaiki 38 bandara. Selain itu, terdapat 1.683,44 km jalur kereta api yang telah dibangun.
Rincian pembangunan jalur kereta api, diantaranya pembangunan jalur Kereta Cepat Jakarta-Bandung sepanjang 152,46 km, LRT Jabodebek sepanjang 49,21 km jalur ganda, LRT Sumsel sepanjang 23,4 km jalur ganda, LRT Jakarta 5,8 km jalur ganda. Serta peningkatan dan rehabilitasi jalur kereta api sepanjang 1.900,54 km.
Menhub juga menyatakan bahwa pemerintah melakukan upaya angkutan massal perkotaan dengan LRT yang merupakan produk dalam negeri. Selain itu, juga dilakukan koordinasi untuk mencapai rencana pembangunan jalur LRT Jabodebek.