Kestabilan geopolitik merupakan tantangan utama bagi pemerintah dalam menjaga keamanan dan stabilitas negara.

by -130 Views

Potensi Konflik Bersenjata di Laut Natuna Utara
Hingga 45% dari perdagangan global melewati perairan Indonesia. Alur laut kepulauan Indonesia, seperti Selat Malaka, dianggap sebagai salah satu jalur laut paling strategis di dunia. Konflik bersenjata di alur laut ini akan berdampak besar tidak hanya bagi Indonesia tetapi juga bagi negara-negara lain di dunia. Konflik akan mengancam kelancaran rantai pasok pangan, energi, dan perdagangan dunia, terutama di Asia Timur.

Perkembangan tensi geopolitik antara Amerika Serikat dan Tiongkok atas Taiwan menjadi perhatian penting. Beberapa ahli militer Amerika mempercayai bahwa konflik bersenjata untuk mempertahankan status quo Taiwan adalah sesuatu yang tidak terelakkan dan dapat terjadi dalam waktu yang dekat. Dalam skenario konflik Taiwan yang disimulasikan oleh ahli-ahli geostrategi dan perang, penguasaan atas alur laut kepulauan Indonesia menjadi sangat penting, terutama jika perang berlangsung dengan durasi panjang.

Ancaman Pandemi Baru
Perubahan iklim selain menyebabkan kekeringan dan hujan ekstrim, juga dapat mencairkan lapisan es bumi yang telah beku selama ribuan bahkan puluhan ribu tahun. Hal ini membuka kemungkinan aktifnya kembali virus-virus dari masa lalu, yang dapat menyebabkan merebaknya pandemi baru untuk manusia, hewan, atau tumbuhan. Indonesia perlu melakukan investasi besar-besaran di infrastruktur kesehatan untuk siap menghadapi pandemi berikutnya.

Perlambatan Ekonomi Global
Pelemahan ekonomi dan kemungkinan resesi negara-negara maju dapat menyulitkan Indonesia karena menekan laju permintaan produk ekspor dan meningkatkan suku bunga acuan, sehingga memberikan tekanan pada nilai tukar Rupiah.

Meningkatnya Populasi
Dengan hampir 280 juta penduduk, Indonesia saat ini adalah negara keempat dengan penduduk terbanyak di dunia. Namun dengan pertumbuhan penduduk 1,1% per tahun, dalam waktu dekat posisi Indonesia akan tergantikan oleh Nigeria yang jumlah penduduknya akan lebih banyak. Diperkirakan pada tahun 2045, jumlah penduduk Indonesia akan mencapai 324 juta jiwa. Hal ini akan menjadikan pemenuhan kebutuhan pangan menjadi sangat menantang. Indonesia juga perlu memperhatikan pemenuhan lapangan kerja, sekolah, rumah sakit, sanitasi, rumah, dan infrastruktur pendukung lainnya agar seluruh penduduk Indonesia dapat hidup dengan layak. Ini bukan hal yang mudah.