Kementerian Ekonomi Kreatif Republik Indonesia kembali menghidupkan sejarah melalui film, kali ini dengan fokus pada tokoh pahlawan Malahayati. Malahayati dikenal sebagai seorang pejuang dari Aceh, yang merupakan seorang laksamana perempuan terkenal karena kepemimpinannya dalam melawan bangsa Portugis. Dia adalah pendiri armada Inong Balee, pasukan perang pertama yang terdiri dari anggota perempuan. Kisah paling terkenal dari Malahayati adalah ketika ia berhasil mengalahkan dan membunuh Cornelis de Houtman dalam pertempuran di Selat Malaka pada tahun 1599.
Menteri Ekonomi Kreatif, Teuku Riefky, telah mengungkapkan bahwa film animasi mengenai Malahayati akan diproduksi melalui kolaborasi dengan studio animasi Base (Bali Aniamasi Solusi Ekakarsa) atau Brown Bag Films, serta Kedutaan Besar Turki. Melalui program Sinergi Ekraf, Menteri Riefky mengatakan bahwa kolaborasi ini bertujuan untuk memperluas eksposur dan membuka peluang investasi global. Kementerian Ekonomi Kreatif berkomitmen untuk memfasilitasi kerja sama dengan mitra strategis dan pihak internasional dalam upaya komersialisasi kekayaan intelektual berbasis budaya.
Menurut Menteri Riefky, kekayaan budaya dan sejarah Indonesia memiliki potensi sebagai penggerak ekonomi baru yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Ia menekankan pentingnya mengembangkan dan mengkomersialisasi kekayaan cerita sejarah dan pahlawan dari daerah-daerah, seperti Aceh yang memiliki beragam legenda dan tokoh perjuangan. Melalui film animasi Malahayati, karakter kuat dari Malahayati sebagai simbol kepemimpinan, keberanian, dan pemberdayaan perempuan Indonesia akan diangkat, serta elemen budaya Indonesia lainnya seperti pencak silat dan tari saman.
Sementara itu, Sraf Ahli Gubernur Aceh, Almuniza Kamal, memberikan dukungan terhadap produksi film animasi Malahayati, menyatakan bahwa melalui film ini, kisah Malahayati akan lebih dikenal di tingkat nasional maupun global. Pemerintah Aceh juga berkomitmen untuk berkolaborasi dalam kegiatan promosi dan peluncuran film animasi Malahayati, serta memperkuat kerja sama dengan mitra internasional dalam memperkenalkan warisan budaya Indonesia melalui karya kreatif.





