Kemendag Mencari Peluang Tantang Hambatan Perdagangan Global

by -51 Views

Kementerian Perdagangan menggelar seminar dengan tema “Turning Trade Challenges into Opportunities: Indonesia’s Response to Anti-Circumvention and Cross-Border Subsidies Allegation in the World of Global Value Chains” dalam rangkaian Trade Expo Indonesia (TEI) 2025. Seminar ini bertujuan untuk memperkuat struktur industri domestik dengan melihat sisi positif dari hambatan perdagangan internasional. Sekretaris Direktorat Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kemendag, Abu Amar, menekankan pentingnya kerjasama semua pemangku kepentingan dalam menghadapi tuduhan perdagangan internasional seperti anti-circumvention dan cross-border subsidies. Selain itu, seminar juga dihadiri oleh para analis perdagangan Kemendag dan perwakilan perdagangan RI di luar negeri.

Data dari Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) menunjukkan bahwa Indonesia seringkali menghadapi tuduhan perdagangan tidak adil dengan total 256 kasus dumping dan 36 kasus subsidi pada periode 1995-2024. Di tengah tantangan global seperti proteksi perdagangan antarnegara, ketidakpastian geopolitik, dan isu lingkungan, pemerintah Indonesia berkomitmen untuk memperkuat dasar hukum perdagangan nasional, meningkatkan kapasitas para ahli hukum perdagangan internasional, serta mendorong kebijakan industri yang mematuhi aturan WTO.

Selain itu, pemerintah juga melihat peluang melalui pemanfaatan perjanjian perdagangan bebas (FTA) dan penguatan kerja sama internasional. Dengan berbagai inisiatif seperti sistem digital perdagangan Inatrade dan integrasi data pertambangan melalui Simbara, pemerintah berusaha untuk meningkatkan ekspor, memperluas pasar global, serta mendorong hilirisasi industri nasional. Brasil diidentifikasi sebagai pasar tujuan ekspor yang potensial bagi Indonesia, meskipun jarak yang jauh menjadi tantangan tersendiri.

Seminar ini juga memberikan wawasan baru bagi peserta, termasuk Eska Dwipayana, pengajar di Program Studi Ilmu Hubungan Internasional FISIP Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Eska menyampaikan kesan positif terhadap kegiatan tersebut, menyoroti pentingnya diplomasi ekonomi untuk melindungi kepentingan nasional Indonesia di tengah tekanan dari negara-negara besar. Dia berharap Kementerian Perdagangan terus memperkuat langkah dan strategi ekspor untuk membantu produk-produk unggulan dalam negeri menembus pasar global yang lebih luas dan meningkatkan posisi ekonomi Indonesia secara keseluruhan.

Source link