Segudang Informasi Tentang Telur Pitan dan Telur Seribu Tahun

by -71 Views

Telur pitan juga dikenal sebagai telur seribu tahun, karena telur ini disimpan dalam waktu yang lama, bahkan berbulan-bulan. Telur pitan berasal dari China dan sengaja diawetkan untuk dikonsumsi saat paceklik atau dalam situasi bencana sebagai bekal perjalanan. Sejarah telur pitan mencatat keberadaannya sejak zaman Dinasti Ming sekitar 500-600 tahun yang lalu, namun popularitasnya baru mencuat sejak tahun 1640.

Proses pembuatan telur pitan melibatkan telur ayam, bebek, atau puyuh yang dibungkus dengan campuran pasta terbuat dari tanah liat, abu kayu, garam laut, kapur, dan sekam padi. Setelah dibungkus, telur disimpan dalam gentong atau keranjang selama berbulan-bulan hingga tahunan. Selama proses penyimpanan, terjadi perubahan kimiawi pada telur karena material alkalin dalam campuran bahan akan menaikkan pH telur hingga 9 atau lebih, sehingga menghancurkan protein dan lemak kompleks yang terkandung dalam telur.

Telur pitan memiliki rasa kuat dengan aroma yang menyengat, biasanya digunakan sebagai penguat rasa dalam berbagai masakan. Telur pitan juga memiliki manfaat untuk kesehatan, seperti menurunkan tekanan darah, meningkatkan fungsi hati, meningkatkan kualitas penglihatan, serta mengandung vitamin D yang baik untuk tulang dan otot. Telur pitan juga mengandung selenium sebagai antioksidan untuk melindungi tubuh manusia.

Banyak yang berpendapat bahwa telur pitan merupakan asal muasal telur asin, karena proses pembuatannya yang mirip. Bedanya, telur asin disimpan minimal dua minggu hingga 3-4 minggu untuk mencapai tingkat keasinan yang diinginkan. Di Indonesia, pembuatan telur asin juga dipengaruhi oleh para perantau dari China yang menggunakan telur bebek untuk keperluan upacara ritual keagamaan. Telur asin menjadi lauk istimewa yang populer di masyarakat Indonesia hingga saat ini.

Source link