Perang Tarif: Pengusaha Amerika Rugi Lebih dari Rp 500 T

by -9 Views

Sebanyak 32 perusahaan Amerika Serikat (AS) telah melaporkan kerugian akumulasi hingga US$ 34 miliar, setara dengan Rp 553,99 triliun. Kerugian tersebut terjadi karena penjualan yang hilang dan biaya yang lebih tinggi, dampak dari ketidakpastian terhadap tarif baru AS yang juga membuat keputusan perusahaan-perusahaan besar AS semakin sulit. Para ekonom memperkirakan bahwa perusahaan-perusahaan akan terus mengalami kenaikan biaya berkali-kali lipat dari yang telah diperhitungkan sebelumnya.

Perusahaan seperti Apple, Ford, Porsche, dan Sony telah mencatat penurunan perkiraan laba, dengan alasan bahwa kebijakan perdagangan AS yang tidak stabil membuat sulit untuk memperkirakan biaya secara akurat. Jeffrey Sonnenfeld, seorang profesor di Sekolah Manajemen Yale, menyatakan bahwa dampak perang tarif ini dapat melampaui perkiraan biaya yang banyak orang sadari. Dampak buruknya termasuk penurunan pengeluaran dari konsumen dan bisnis, serta ekspektasi inflasi yang lebih tinggi.

Dalam menghadapi kondisi ini, para ahli menyatakan bahwa perusahaan-perusahaan akan berusaha memperkuat rantai pasokan, memindahkan produksi ke negara yang lebih menguntungkan, dan fokus pada pasar baru, yang pada akhirnya akan meningkatkan biaya produksi. Di sisi lain, Presiden AS Donald Trump berpendapat bahwa tarif baru akan membantu mengurangi defisit perdagangan AS dan mendorong perusahaan untuk memindahkan operasi ke AS. Tarif juga dirancang untuk memaksa negara-negara seperti Meksiko untuk menghentikan aliran imigran ilegal dan narkoba ke AS. Juru bicara Gedung Putih, Kush Desai, menegaskan bahwa AS memiliki pengaruh untuk membuat mitra dagang mereka menanggung biaya tarif.

Source link