Perang dagang yang masih berlangsung telah menimbulkan dampak nyata bagi ekonomi global, termasuk gangguan dalam rantai pasok. Indonesia sendiri merasakan dampaknya melalui kenaikan tarif impor AS yang mengganggu ekspor produk Indonesia ke pasar utama mereka, seperti Industri Tekstil, alas kaki, furnitur, dan udang. Selain itu, pemerintah juga harus waspada terhadap serbuan produk China yang dapat mempengaruhi perseteruan Tiongkok-Washington.
Menurut Economist CNBC Indonesia Research, Maesaroh, perang dagang juga dapat menyebabkan pelemahan nilai tukar Rupiah yang akan memberikan beban tambahan bagi industri manufaktur yang bergantung pada bahan baku impor. Ancaman dari produk impor ilegal yang dijual dengan harga murah juga dapat mengganggu daya saing produk lokal di pasar.
Dalam kondisi ini, pemerintah RI perlu mewaspadai dampak yang lebih luas dari perang dagang tersebut. Analisis lebih lanjut tentang dampak yang mungkin terjadi dapat ditemukan dalam dialog antara Bramudya Prabowo dan Economist CNBC Indonesia Research, Maesaroh dalam acara Squawk Box, CNBC Indonesia.