Perubahan Budaya Klakson Pengguna Vespa: Mengapa Hal Ini Menjadi Tanda Zaman?

by -64 Views

Penggunaan Vespa: Tradisi yang Mulai Memudar

Tradisi saling mengklakson, melambaikan tangan, atau memberi hormat di antara pengendara Vespa telah menjadi bagian dari budaya komunitas Vespa selama bertahun-tahun. Namun, kini tradisi ini mulai memudar, terutama di kalangan pengguna Vespa generasi baru. Menurut pecinta Vespa klasik, Om Benk, semangat persaudaraan yang dulu kuat di antara pengguna Vespa klasik sekarang mulai jarang terjadi di era Vespa matik.

Pengamat transportasi, Muslich Zainal Asikin juga menegaskan bahwa komunitas pengguna Vespa selalu memiliki tingkat solidaritas yang tinggi. Ini karena pengguna Vespa merasa memiliki nasib yang sama sebagai pengguna skuter klasik. Asal-usul budaya solidaritas ini dapat ditelusuri kembali ke sejarah penggunaan Vespa di Eropa pada dekade 1960-an dan fenomena yang sama terjadi di Indonesia pada era 1970-an dan 1980-an.

Meskipun tradisi solidaritas ini masih dipegang erat oleh beberapa komunitas Vespa seperti Lhapscoot, namun generasi baru pengguna Vespa belum sepenuhnya memahami atau meneruskan tradisi itu. Fenomena ini menjadi alarm bagi komunitas Vespa karena kehangatan dan persaudaraan yang diwakili oleh tradisi sederhana seperti mengklakson mulai langka di tengah arus modernisasi dan individualisme.

Untuk menjaga tradisi solidaritas Vespa tetap hidup, perlu adanya kesadaran dan partisipasi dari semua pengguna Vespa, baik klasik maupun matik. Membunyikan klakson, melambaikan tangan, atau hanya sekadar memberi hormat dapat menjadi bentuk kecil namun bermakna dalam mempertahankan nuansa persaudaraan di komunitas pengguna Vespa. Jangan biarkan solidaritas Vespa hanya menjadi cerita masa lalu, tapi senantiasa jadikan sebagai warisan yang indah untuk generasi-generasi pengguna Vespa selanjutnya.

Source link