Jakarta, CNBC Indonesia- Indonesia menjadi salah satu dari 185 negara di dunia yang terkena dampak kenaikan tarif impor dari Amerika Serikat sebesar 32% bahkan berpotensi naik hingga 47%. Pemerintahan Prabowo telah mengirimkan tim negosiasi dagang ke Amerika Serikat untuk membahas kenaikan tarif masuk untuk produk Indonesia. Namun, pemerintah AS juga mempermasalahkan kebijakan Indonesia terkait National Payment Gateway (GPN), Quick Response Code Indonesia Standard (QRIS), dan kebijakan divestasi 51% di sektor tambang.
Anggota Komisi XI DPR RI, Wihadi Wiyanto, mendorong pemerintah Indonesia untuk berupaya bernegosiasi dengan pemerintah AS guna menurunkan atau bahkan menghapus tarif impor AS terhadap produk Indonesia. Terkait kritik terhadap QRIS dan GPN, Komisi XI menekankan bahwa hasil ulasan AS terkait transparansi dan akses pasar telah dijawab secara tepat oleh Bank Indonesia.
Perihal negosiasi tarif impor AS ke Indonesia, Komisi XI akan memberikan tanggapannya dan membahas langkah yang harus diambil pemerintah dalam menghadapi perang dagang ini. Untuk informasi lebih lanjut, simak dialog antara Anneke Wijaya dengan Anggota Komisi XI DPR RI, Wihadi Wiyanto dalam acara Power Lunch di CNBC Indonesia pada tanggal 22 April 2025.