Serangan Truk Kiriman Xi Jinping ke Junta Myanmar – Korban Gempa

by -25 Views

Pasukan militer junta Myanmar menembaki rombongan konvoi kendaraan dari Pemerintah China yang membawa bantuan darurat pasca gempa. Peristiwa tragis ini terjadi saat Myanmar sedang berjuang menghadapi dampak bencana gempa bumi dan situasi perang saudara yang melanda negara tersebut. Menurut Radio Free Asia (RFA), juru bicara junta, Zaw Min Tun, menjelaskan bahwa konvoi yang terdiri dari 9 kendaraan milik Palang Merah China telah diserang oleh pasukan, diduga karena adanya kesalahpahaman terkait ancaman keamanan di sekitar mereka.

Tentara Pembebasan Nasional Ta’ang (TNLA), sebagai pasukan anti-junta, melaporkan insiden tersebut dan mengklaim akan mengawal utusan ke Mandalay sebagai tindakan respons atas penembakan terhadap konvoi bantuan tersebut. Konvoi tersebut sebenarnya merupakan bagian dari upaya internasional dalam merespons gempa bumi dahsyat yang telah merenggut ribuan nyawa dan melukai ribuan lainnya di Myanmar.

Sementara itu, konflik perang saudara yang terjadi di Myanmar sejak kudeta militer pada 2021 juga semakin memperumit situasi. Demonstrasi publik yang menolak rezim junta telah memicu reaksi keras dari milisi etnis di negara itu, yang kemudian melancarkan perlawanan terhadap pemerintahan yang dianggap otoriter.

Terlepas dari situasi yang rumit ini, TNLA bersama kelompok sekutu lainnya berupaya untuk mengumumkan gencatan senjata sepihak guna memfasilitasi bantuan kemanusiaan internasional. Namun, upaya ini dihadang oleh junta yang menuduh kelompok etnis bersenjata memanfaatkan kesempatan tersebut untuk kepentingan mereka sendiri.

Terkait hal ini, Min Aung Hlaing, pemimpin junta militer Myanmar, menegaskan bahwa militer hanya akan menanggapi serangan dan tidak akan melancarkan serangan terlebih dahulu. Meskipun pemerintah terus mencari jalur perdamaian dengan kelompok etnis bersenjata, situasi yang rumit dan tragis di Myanmar masih menjadi perhatian utama dalam upaya penanganan bencana gempa dan konflik internal yang terus berkecamuk.

Source link