Suriah mengalami pemadaman listrik nasional akibat malfungsi di beberapa titik jaringan listrik nasional. Tim teknis sedang menangani masalah tersebut dan tidak ada indikasi awal bahwa serangan yang menyebabkannya. Pemadaman listrik tersebut disebabkan oleh kesalahan teknis dalam sistem kelistrikan, dan berbagai upaya sedang dilakukan untuk memperbaiki masalah dan memulihkan listrik secepat mungkin. Laporan juga menyebutkan bahwa listrik telah kembali ke beberapa provinsi, dan akan secara bertahap pulih di wilayah lainnya.
Kerusakan jaringan listrik hanya sebagian dari masalah krisis listrik di Suriah. Damaskus sebelumnya mengimpor sebagian besar minyak untuk pembangkit listrik dari Iran, namun pasokan telah terputus sejak kepemimpinan Hayat Tahrir al-Sham pada Desember 2024. Pemerintah sementara di bawah Presiden Ahmed al-Sharaa berjanji untuk meningkatkan pasokan listrik dengan cara mengimpor listrik dari Yordania dan menggunakan tongkang listrik terapung. Negara juga berencana menerima dua kapal pembangkit listrik dari Turki dan Qatar untuk jangka panjang.
Meskipun pemerintah Suriah berjuang untuk memperbaiki infrastruktur yang rusak akibat konflik selama 14 tahun, terutama dengan memberdayakan sumber energi alternatif seperti panel surya, jutaan warga tetap kesulitan mengakses listrik. Selain itu, serangkaian serangan Israel telah memperparah kerusakan pada infrastruktur dasar Suriah. Sejak al-Assad digulingkan, Israel telah melancarkan banyak serangan udara dan mengerahkan pasukan ke zona penyangga di Dataran Tinggi Golan yang diduduki, serta kerap menyerang Suriah untuk menargetkan Iran dan Hizbullah.
Pemerintah baru Suriah berkomitmen untuk memulihkan pasokan listrik dan membangun kembali infrastruktur yang rusak sebagai langkah menuju pemulihan negara yang hancur. Permintaan kepada negara-negara Barat untuk mencabut sanksi ekonomi juga menjadi fokus untuk memungkinkan ekonomi Suriah pulih. Dengan demikian, upaya mewujudkan kembali listrik nasional yang berkelanjutan merupakan langkah krusial dalam upaya bangkit dari situasi krisis energi yang melanda Suriah.