Dampak Gempa Darat di Turki: Perspektif Terbaru

by -19 Views

Sebuah gempa yang berkekuatan 7,7 magnitudo terjadi di Myanmar pada Jumat (28/4/2025) pada kedalaman 10 km. Episenter gempa berjarak sekitar 17 km dari Mandalay, kota dengan populasi sekitar 1,5 juta jiwa. Gempa susulan dengan magnitudo 6,4 terjadi 12 menit setelahnya di lokasi terdekat sekitar 60 km jauhnya. Gempa ini juga dirasakan di wilayah lain seperti tengah dan utara Thailand, serta provinsi Yunnan barat daya China yang berbatasan dengan Myanmar.

Diklasifikasikan sebagai gempa kembar atau doublet earthquake, gempa bumi ini menunjukkan dua peristiwa gempa bumi dengan magnitudo hampir sama yang terjadi dalam waktu dan lokasi pusat yang relatif dekat satu sama lain. Daryono, Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, menjelaskan bahwa kerusakan masif terjadi di Bangkok sebagai akibat dari efek vibrasi periode panjang yang meresponi tanah endapan lunak dan lapisan tebal di daerah tersebut. Karakteristik ini membuat Bangkok rentan terhadap gempa bumi.

Mirip dengan gempa yang terjadi di Turki pada tahun 2023, gempa Myanmar ini juga mengingatkan pada kejadian serupa di Turki yang menghantam sebagian wilayah negara tersebut. Meskipun Patahan Anatolia Timur yang menjadi pusat gempa di Turki jarang mengalami aktivitas seismik besar, gempa tersebut tetap menimbulkan kerusakan besar dan mengakibatkan korban jiwa.

Peristiwa gempa ini mengguncang sebagian wilayah Asia dan Eropa, menunjukkan keterkaitan antar benua terkait risiko gempa bumi. Ketika gempa terjadi, kerusakan yang diakibatkan dapat sangat besar dan membutuhkan kesiapan dan mitigasi risiko yang lebih baik untuk melindungi masyarakat dan infrastruktur.

Source link