5 Update Perang Dagang Trump: Resesi dan Kesulitan Mencari Kerja

by -18 Views

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, semakin agresif dalam menanggapi permasalahan perdagangan dan penerapan tarif terhadap berbagai negara. Situasi ini telah memicu pertentangan perdagangan dan imbalan tarif. Menurut survei yang dilakukan, sebagian besar bisnis AS telah mengurangi rencana perekrutan mereka akibat ketidakpastian yang disebabkan oleh perang dagang Trump. Kebijakan tarif yang tidak jelas telah memicu kepanikan di kalangan eksekutif bisnis yang menghadapi ketidakpastian mengenai tarif dan dampaknya terhadap produk mereka. Pada sisi lain, Pemerintah Vietnam telah memutuskan untuk memangkas tarif atas berbagai produk asal AS, termasuk gas alam cair, mobil, dan etanol, sebagai upaya untuk menghindari tarif dari AS dan merenggangkan surplus perdagangan bilateral yang besar. Langkah Vietnam tersebut diambil sebagai respons terhadap ketidakpastian perdagangan global yang dipicu oleh kebijakan Trump. Selain itu, Pemerintah AS juga telah mengalokasikan dana darurat kepada media penyiaran Radio Free Europe/Radio Liberty (RFE/RL) untuk mendukung operasional mereka yang terganggu oleh kebijakan efisiensi Trump sebelumnya. Hal ini disambut dengan beragam pandangan, termasuk tindakan hukum dari sejumlah pekerja media terhadap kebijakan efisiensi tersebut. Terkait dengan kondisi ekonomi AS, para eksekutif memperkirakan bahwa resesi akan melanda AS pada paruh kedua tahun ini. Keadaan ini semakin diperparah oleh kebijakan AS yang melarang perusahaan AS untuk berbisnis dengan puluhan perusahaan teknologi China, sebagai upaya untuk melindungi keamanan nasional dan kepentingan AS. Semua tindakan tersebut menunjukkan bahwa ketidakpastian perdagangan global dan kebijakan proteksionis semakin meruncing, menciptakan ketidakstabilan ekonomi global yang berpotensi merugikan berbagai pihak.

Source link