Pemilihan federal di Jerman telah berlangsung dan warga Jerman telah memberikan suara pada Minggu (23/2/2025). Persatuan Demokratik Kristen (CDU) dan afiliasinya Persatuan Sosial Kristen (CSU) menempati peringkat pertama dalam jajak pendapat menjelang pemilihan, dengan kandidat utama mereka Friedrich Merz di daftar calon kanselir. Partai sayap kanan Alternative fuer Deutschland (AfD) diprediksi akan berada di urutan kedua, di depan SPD dan Partai Hijau. Pemilihan ini menunjukkan pergeseran dari pemilihan sebelumnya, dimana SPD memenangkan pemilu. Meski CDU/CSU diperkirakan akan memperoleh suara terbanyak, mereka kemungkinan perlu mitra koalisi, seperti SPD dan/atau Partai Hijau.
Seluruh partai besar telah menyatakan tidak akan berkoalisi dengan AfD, namun partai tersebut tetap mendapat perhatian karena popularitasnya yang terus meningkat. Warga Jerman memberikan dua suara di tempat pemungutan suara untuk memilih anggota parlemen dan daftar partai. Pemungutan suara kedua akan menentukan susunan proporsional Bundestag, dengan ambang batas 5% yang harus dipenuhi oleh partai untuk mendapatkan delegasi. Pemilu ini berlangsung lebih awal dari rencana semula karena pecahnya koalisi pada November, yang memicu pemilu cepat. Perjuangan politik dalam koalisi mengakibatkan keruntuhan pemerintah dan pemilu diadakan hanya tiga kali dalam sejarah Jerman. Scholz pertama-tama harus menyerukan mosi tidak percaya kepada dirinya sendiri sebelum mengusulkan pembubaran parlemen. Pakta rendah kemudian dibubarkan oleh Presiden Jerman, menetapkan tanggal pemilihan pada 23 Februari 2025.