Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) telah mengungkapkan 15 proyek hulu migas yang direncanakan akan mulai beroperasi pada tahun 2025. Total nilai investasi untuk proyek-proyek tersebut mencapai US$ 832 juta atau sekitar Rp 13,65 triliun dengan asumsi kurs Rp 16.400.
Menurut Sekretaris SKK Migas, Luky A. Yusgiantoro, harapannya adalah bahwa 15 proyek ini akan membantu menaikkan kapasitas produksi migas hingga mencapai 233.389 BOEPD (barel setara minyak per hari), dengan perincian 73.335 barel per hari (BOPD) untuk minyak dan 896 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD) untuk gas.
Dalam acara Mandiri Investment Forum (MIF) 2025, Luky menyatakan bahwa proyek-proyek tersebut akan berkontribusi pada peningkatan target produksi minyak dan gas. Beberapa di antaranya adalah proyek Terubuk – Medco EP Natuna, Balam GS Upgrade – PHR, NDD A14 Stage-2 – PHR, CEOR Minas – PHR, A-24 – Premier Oil Natuna Sea B.V., Karamba – ISOG, Sisi Nubi AO1 1, 3, 5 – PHM, Senoro Selatan – JOB Pertamina-Medco E&P Tomori Sulawesi, Bentu Production Line – EMP Bentu, SKN New Train – PHE Jambi Merang, Akasia Bagus Stage-1 – Pertamina EP, BUIC-C14 – EMCL, OPL LES – PHE ONWJ, Letang Tengah Rawa Expansion – Medco EP Grissik Ltd., dan Suban Future Facility Optimization (Revamping-1) – Medco EP Grissik Ltd.
Dengan proyek-proyek tersebut dijalankan sesuai jadwal, diharapkan industri migas Indonesia dapat terus berkembang dan meningkatkan kontribusi sektor ini terhadap ekonomi negara.