Kekerasan terus terjadi di Timur Tengah, di mana Israel melakukan serangan ke wilayah Lebanon Selatan, sementara gencatan senjata sedang dalam pembicaraan antara Israel dan Hamas. Meski demikian, serangan terus dilakukan oleh tentara Perdana Menteri Benjamin Netanyahu di Palestina. Situasi terkini dari perkembangan konflik ini dapat diikuti melalui rangkuman CNBC Indonesia.
Israel kembali menyerang Lebanon Selatan dengan dua serangan yang terjadi di lembah Houmin, yang berhasil terekam dalam video dan diverifikasi oleh kantor berita Sanad Al Jazeera. Sementara itu, Israel dan Hizbullah, kelompok bersenjata Lebanon, terlibat dalam fase gencatan senjata yang sering kali dilanggar oleh kedua belah pihak.
Di sisi lain, serangan udara Israel di Gaza masih terus berlanjut, dengan laporan dua orang tewas akibat serangan terbaru di lingkungan Shujayea. Sementara itu, upaya diplomatik dilakukan oleh Utusan khusus Presiden terpilih AS, Donald Trump, untuk mengamankan gencatan senjata di Gaza menjelang pelantikan Trump pada 20 Januari.
Pembicaraan gencatan senjata Gaza juga tengah berlangsung, di mana Israel mengirim delegasi tingkat tinggi ke Qatar untuk berunding. Pertemuan antara Presiden AS yang segera lengser Joe Biden dan Netanyahu juga dilaporkan terjadi, dengan perlunya mencapai kesepakatan yang disampaikan oleh Gedung Putih.
Raja Yordania Abdullah II juga menyoroti pentingnya menghentikan perang di Gaza dan mencapai ketenangan di kawasan Arab. Di sisi lain, Israel berencana menggunakan pendapatan pajak yang dikumpulkan dari Palestina untuk membayar utang kepada Israel Electric Co.
Selain itu, ledakan dahsyat terjadi di Yaman, menewaskan 12 orang dan melukai lebih dari 100 orang. Hal ini terjadi di fasilitas pengisian ulang gas alam di provinsi Al-Bayda yang dikuasai pemberontak Yaman, Houthi. Penyebab ledakan masih belum diketahui dengan pasti.