Selandia Baru mengakhiri tahun 2024 dengan berita buruk setelah mengumumkan bahwa negara tersebut meningkatkan resesi. Dalam situasi resesi, ekonomi negara mengalami penurunan produk domestik bruto selama dua kuartal berturut-turut atau lebih. PDB Selandia Baru turun lebih dari yang diperkirakan, mencapai 1% pada kuartal III dibandingkan dengan kuartal sebelumnya. Kondisi ini merupakan kontraksi kedua dalam dua kuartal berturut-turut, dengan sebagian besar industri terpengaruh oleh pelemahan ekonomi. Meskipun demikian, Kiwibank memperkirakan bahwa penurunan tersebut mungkin mencapai titik terendah pada kuartal terakhir tahun 2024.
Melihat data ekonomi, Selandia Baru mengalami penurunan ekonomi selama delapan kuartal berturut-turut, tanpa adanya pemulihan selama masa pandemi COVID-19. Meskipun prospek ke depan lebih baik pada tahun 2025, Menteri Keuangan Nicola Willis mendapat kritik dari Partai Buruh, yang menyalahkannya atas resesi tersebut. Di tengah kondisi yang sulit, negara ini tidak sendirian dalam menghadapi resesi. Argentina, negara tetangga, juga mengalami penurunan ekonomi yang signifikan dalam beberapa kuartal terakhir. Keputusan Presiden Javier Milei untuk mengusulkan reformasi ekonomi telah menyebabkan ketegangan di negara tersebut.
Kondisi resesi menjadi hal yang umum di berbagai negara di tahun 2024, termasuk negara maju dan berkembang. Untuk informasi lebih lanjut, Anda dapat membaca daftar negara-negara yang terpengaruh resesi pada tahun ini. Melalui pemahaman mendalam tentang kondisi ekonomi global, diharapkan langkah-langkah strategis dapat dilakukan untuk memulihkan kondisi ekonomi di masa yang akan datang.