Industri penerbangan sedang dalam masa duka akibat empat kecelakaan pesawat yang terjadi dalam kurun waktu 24 jam pada Minggu, dengan beberapa di antaranya menelan korban jiwa. Kecelakaan yang terjadi di Jeju Air di Korea Selatan dan Uni Emirat Arab (UEA) telah menyebabkan ratusan orang tewas. Pesawat Jeju Air 7C101 gagal mendarat di Bandara Internasional Muan, Korea Selatan, setelah keluar dari landasan pacu dan bertabrakan dengan tembok pembatas. Di tengah proses pendaratan, pilot mengeluarkan peringatan “mayday”, namun pesawat yang membawa lebih dari 181 orang tersebut tidak berhasil mendarat dengan selamat. Di sisi lain, sebuah pesawat ringan milik Jazirah Aviation Club jatuh ke laut di UEA, menewaskan pilot dan kopilot. Otoritas terkait tengah melakukan investigasi untuk mengetahui penyebab pasti kecelakaan tersebut.
Selain itu, pendaratan darurat juga terjadi di Kanada, di mana penerbangan Air Canada 2259 mengalami masalah saat mendarat. Insiden ini membuat pesawat tergelincir dan mesin terbakar, namun seluruh penumpang berhasil dievakuasi tanpa korban jiwa. Di Norwegia, pesawat KLM Boeing 737-800 juga mengalami masalah saat melakukan pendaratan darurat di Bandara Oslo Sandefjord Torp. Meskipun pesawat tergelincir dari landasan pacu, semua penumpang selamat tanpa cedera serius.
Kecelakaan ini memicu kekhawatiran dalam industri penerbangan dan menunjukkan pentingnya keselamatan dalam setiap penerbangan. Investigasi sedang dilakukan untuk mengetahui penyebab pasti dari setiap kecelakaan pesawat yang terjadi dalam rentang waktu yang sangat singkat tersebut. Semoga kecelakaan semacam ini tidak terulang di masa mendatang demi keselamatan penumpang dan awak pesawat.