Jakarta, CNBC Indonesia – Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan menyatakan bahwa Presiden Prabowo Subianto mengingatkan agar seluruh masyarakat bersatu dalam mewujudkan cita-cita Indonesia menjadi negara maju. Saat ini, Indonesia telah terlampaui oleh Malaysia yang telah menjadi negara maju, dengan Produk Domestik Bruto (PDB) hampir mencapai 12.000 per kapita.
“Waktu kita tidak banyak kata Pak Prabowo, tinggal 11 tahun kalau kita mau ikut bonus demografi, tahun 2038. Jadi tinggal 11 tahun, dua kali Pilpres itu menentukan. Saya kira kita semua tahu Malaysia sudah menjadi negara maju, rumpun sebelah sudah 12.000 GDP per kapitanya. Kita masih belum sampai 5.000 (GDP per kapita). Thailand sudah hampir 8.000 (GDP per kapita). Kita separuhnya lebih,” kata Zulhas dalam acara Serah Terima Jabatan (Sertijab) Menteri Perdagangan di Auditorium Kementerian Perdagangan (Kemendag) Jakarta, Senin (21/10/2024).
Zulhas mengutip pesan Presiden Prabowo yang mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk bersatu.
“Kita boleh dari mana saja, kita boleh dari partai apa saja, tapi kita satu. Makanya nama kabinet ‘Merah Putih’. Kita ini satu seperti kesebelasan bola, satu tim,” lanjut dia.
Zulhas menyatakan bahwa Presiden Prabowo telah mengajarkan cara menghentikan penyebaran kebencian. Prabowo juga menekankan bahwa seluruh masyarakat Indonesia adalah keluarga besar, bersaudara, dan memiliki visi dan misi yang sama, yaitu mewujudkan Indonesia menjadi negara maju.
“Pak Prabowo mengajarkan kita, mari kita menghentikan hujan-menghujat. Apa enak itu suka ngatain orang? Apa enak itu menyebar kebencian? Apa enak kita itu memfitnah orang? Kita ini satu rumpun nggak jauh-jauh, saya nggak kenal bapak, anak kita mungkin saling kenal, anak kita nggak kenal, temannya kenal. Itulah pesan Pak Prabowo kepada seluruh Kemendag (Kementerian Perdagangan),” ujarnya.
“Pak Prabowo berpesan kepada kita, ini keluarga besar, kita ini saudara, visi misi kita jelas, mimpi kita semua sama, sudah digariskan oleh pendiri negeri ini, kita ingin menjadi negara yang maju, punya sumber daya manusia yang hebat dan cerdas, yang makmur, yang sanggup melindungi tumpah darah tanah airnya, yang mampu menjaga perdamaian dunia,” tambahnya.
Meskipun demikian, Zulhas tidak melarang siapa pun yang ingin bersaing. Dia hanya mengingatkan agar seluruh masyarakat Indonesia bersatu, terlepas dari persaingan atau kompetisinya masing-masing.
“Mari kita bersama-sama, bersaing ya bersaing, yang punya profesi ada kompetisinya silahkan, tapi terlepas dari semua itu kita adalah satu, bagaimana kita mewujudkan cita-cita kita Indonesia merdeka menjadi negara yang maju,” pungkasnya.
(wur)