Calon wakil gubernur (Cawagub) DKI Jakarta nomor urut 3, Rano Karno atau si Doel, mengemukakan program untuk mengatasi problematika generasi Z atau gen Z, termasuk masalah lapangan kerja yang menyebabkan tingginya tingkat pengangguran.
Rano menyebutkan bahwa sekitar 48% populasi gen Z berada di berbagai lapisan masyarakat, mulai dari yang paling bawah hingga paling atas. Oleh karena itu, lapangan kerja bagi gen Z menjadi perhatian utama.
Salah satu program yang dia tawarkan untuk meningkatkan lapangan kerja bagi gen Z adalah pendaftaran warga Jakarta sebagai staf pekerja penanganan prasarana dan sarana umum (PPSU) hanya dengan ijazah SD.
Rano menjelaskan dalam Debat Pertama Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur Jakarta 2024 di JIExpo Kemayoran, bahwa PPSU adalah tim pekerja yang bertugas menjaga kebersihan lingkungan, dan tidak memerlukan ijazah tinggi untuk bergabung.
Selain itu, Rano juga mengusulkan program pelatihan di Balai Latihan Kerja (BLK) modern bagi warga yang lulusan SMP. Menurutnya, BLK modern dapat membantu mengoptimalkan potensi anak muda Jakarta melalui pelatihan yang disediakan.
Di sisi lain, Cawagub nomor urut 1, Suswono, berkomitmen untuk menciptakan lebih banyak lapangan kerja bagi gen Z jika terpilih nanti. Program yang dia tawarkan antara lain adalah mendorong wirausaha muda melalui program inkubasi dan akses modal.
Sementara itu, Cawagub nomor urut 2, Kun Wardana, mengungkapkan bahwa ketidakcocokan antara persyaratan keterampilan di pasar kerja dan kompetensi pencari kerja menjadi salah satu kendala utama bagi gen Z. Dia juga menekankan pentingnya integrasi antara dunia kerja dan lembaga pendidikan untuk menciptakan kesesuaian antara keduanya.
Kun berharap melalui integrasi dan koordinasi yang baik, anak-anak muda gen Z dapat mendapatkan pelatihan yang cocok dengan kebutuhan pasar kerja dan dapat memanfaatkan potensi dunia digital untuk investasi kerja di masa depan.
