Jakarta, CNBC Indonesia – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengatakan bahwa pasokan listrik, terutama di wilayah Jawa-Bali, tidak akan mengalami kelebihan pasokan (oversupply) pada tahun 2025 mendatang.
Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Jisman P. Hutajulu menyatakan bahwa peningkatan permintaan listrik, khususnya di Jawa-Bali, menandakan pertumbuhan ekonomi yang lebih baik di masa depan.
“Dengan pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi, kelebihan pasokan listrik ini akan segera teratasi dalam waktu yang dekat,” ungkap Jisman di Jakarta, Jumat (4/10/2024).
Dia menambahkan bahwa dengan konsumsi listrik yang terus berkembang saat ini, pihaknya memastikan bahwa kondisi oversupply listrik tidak akan terjadi lagi pada tahun depan.
Sebelumnya, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menyebut bahwa konsumsi listrik per kapita akan ditingkatkan hingga mencapai 6.500 kilowatt hour (kWh) untuk mendukung target pertumbuhan ekonomi 8% di era pemerintahan Presiden terpilih Prabowo Subianto.
Berdasarkan catatan Kementerian ESDM, realisasi konsumsi listrik di Indonesia sepanjang tahun 2023 naik 14% dibandingkan tahun 2022. Target konsumsi listrik dalam negeri untuk tahun 2024 dipatok sebesar 1.408 kWh per kapita.
Dengan demikian, pemerintah berharap bahwa target konsumsi listrik per kapita mencapai 6.500 kWh dapat mendorong pertumbuhan ekonomi sebesar 8% sesuai dengan arah kebijakan Prabowo.