Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkap rencana pemerintahan Presiden terpilih Prabowo Subianto untuk mengubah skema subsidi energi seperti BBM, LPG, dan listrik. Skema subsidi akan berubah dari berbasis komoditas menjadi subsidi langsung atau BLT yang menyasar langsung ke penerima manfaat.
Agus Cahyono Adi, Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama Kementerian ESDM, menyatakan bahwa tujuan dari rencana pemerintahan Prabowo dalam penyaluran subsidi tepat sasaran adalah sama dengan semangat pemerintahan saat ini. Dia menekankan bahwa subsidi seharusnya diberikan langsung kepada masyarakat untuk meningkatkan daya beli mereka.
Burhanuddin Abdullah, Ketua Dewan Pakar TKN Prabowo-Gibran, menyatakan bahwa subsidi energi seharusnya diberikan dalam bentuk BLT kepada masyarakat yang membutuhkan agar lebih tepat sasaran. Dia mengungkapkan bahwa subsidi energi sebesar Rp 540 triliun masih belum sesuai dengan keadaan di lapangan.
Burhanuddin juga menyoroti bahwa masyarakat miskin tidak mendapatkan manfaat signifikan dari subsidi BBM dan LPG karena mereka umumnya tidak memiliki kendaraan. Oleh karena itu, rencana perubahan skema subsidi ini bertujuan untuk memastikan bantuan benar-benar menyentuh masyarakat miskin dengan memberikan subsidi dalam bentuk BLT sesuai kebutuhan mereka.
Rencana perubahan skema subsidi ini juga bertujuan untuk mengurangi subsidi namun dialihkan ke hal yang lebih produktif guna mendukung pertumbuhan ekonomi. Dengan demikian, diharapkan subsidi energi dapat lebih efektif dan tepat sasaran untuk masyarakat miskin.
