Kondisi ekonomi di beberapa negara sedang dalam keadaan tidak stabil. Salah satunya adalah Ukraina, yang saat ini menghadapi risiko kebangkrutan.
Negara di Eropa Timur ini berisiko gagal membayar utangnya pada awal bulan depan, terutama jika tidak bisa mencapai kesepakatan restrukturisasi dengan para krediturnya.
Pada Februari 2022, sejumlah pemegang obligasi Kyiv, termasuk BlackRock dan Pimco dari Amerika Serikat, serta Amundi dari Prancis, memberikan kebebasan kepada Ukraina untuk tidak membayar utangnya selama dua tahun. Namun perjanjian tersebut akan berakhir pada bulan Agustus.
Konflik dengan Rusia telah memberikan dampak buruk pada ekonomi Ukraina. Rasio utang terhadap PDB negara itu akan mendekati 94% pada akhir tahun ini.
Menghadapi risiko gagal bayar, Ukraina memiliki satu bulan untuk menghindarinya. IMF ingin menegosiasikan keringanan utang, namun kesepakatan semacam itu sulit dicapai dalam waktu yang tersedia.
Bulan lalu, pemerintah Ukraina gagal mencapai kesepakatan dengan sekelompok investor asing mengenai restrukturisasi utang negaranya sebesar US$ 20 miliar dalam Eurobonds. Jika tidak ada kesepakatan baru, Ukraina akan mengalami gagal bayar, merusak peringkat kreditnya dan mempersulit kemampuan untuk meminjam di masa depan.