Jakarta, CNBC Indonesia- Kenaikan Uang Kuliah Tunggal (UKT) dan Iuran Pengembangan Institusi (IPI) masih menjadi polemik di masyarakat karena dinilai melonjak tinggi dan memberatkan wali mahasiswa. Kisruh ini juga berbuntut pada pemanggilan Mendikbudristek, Nadiem Makarim oleh Komisi XI DPR RI.
Kepala Ekonom CNBC Indonesia, Anggito Abimanyu, menilai polemik kebijakan UKT yang didasarkan pada Permendikbudristek Nomor 2/2024 ini disebabkan oleh kurangnya komunikasi publik. Semua keputusan UKT perguruan tinggi negeri (PTN) telah disetujui oleh Dirjen Pendidikan Tinggi Kemendikbudristek, meski yang dipersoalkan adalah keterjangkauan angka UKT yang mampu dibayar oleh wali mahasiswa.
Sementara itu, Editor Pelaksana CNBC Indonesia, Muhammad Iqbal, menyebut bahwa keributan UKT ini dimulai dengan aksi demo mahasiswa Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto yang mengalami lonjakan UKT hingga belasan juta Rupiah. Informasi kenaikan UKT yang mengejutkan mahasiswa baru semakin memanasakan situasi.
Bagaimana tanggapan editorial CNBC Indonesia terhadap polemik kenaikan UKT? Untuk informasi lebih lanjut, simak dialog antara Bramudya Prabowo dengan Kepala Ekonom CNBC Indonesia, Anggito Abimanyu dan Editor Pelaksana CNBC Indonesia, Muhammad Iqbal dalam Squawk Box, CNBC Indonesia (Senin, 27 Mei 2024)
Saksikanlah streaming program-program CNBC Indonesia TV lainnya di sini
