Horor di Jabar: Pabrik ‘Raksasa’ Tutup, Inilah Penyebabnya

by -57 Views

Jakarta, CNBC Indonesia – Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Shinta Widjaja Kamdani, mengakui fenomena banyaknya pabrik di sektor padat karya yang tutup di provinsi Jawa Barat.

Di Jawa Barat, Shinta melihat industri garmen dan tekstil menjadi yang paling banyak merumahkan karyawan, bahkan melakukan penyetopan produksi atau menutup pabrik.

“Kami melihat garmen dan tekstil adalah yang paling berpengaruh dalam hal merumahkan karyawan hingga banyak pabrik yang tutup. Sementara di sektor lain masih cukup terkendali, mungkin ekspansi dijaga, sehingga tidak akan terlalu ekspansi,” kata Shinta di Kantor DPN Apindo Jakarta.

Alasan pabrik di Jawa Barat tutup diketahui karena pindah ke daerah Jawa Tengah, karena biaya upah yang lebih rendah dan pertimbangan produktivitas yang lebih baik.

“Pabrik-pabrik tersebut pindah ke daerah lain karena upah yang lebih rendah. Ada daerah lain yang mungkin memiliki upah yang lebih rendah, jadi mereka pindah karena alasan tersebut. Banyak yang pindah ke Jawa Tengah,” ungkapnya.

Shinta menekankan bahwa cost of doing business, termasuk upah tenaga kerja, menjadi kunci dalam menjalankan usaha. Peningkatan produktivitas juga menjadi pertimbangan pada kondisi permintaan yang sedang menurun.

Meski demikian, faktor kelangsungan usaha tidak hanya dari segi upah tenaga kerja dan produktivitas, tetapi juga dari pertimbangan bahan baku dan lainnya.

“Mungkin Jawa Barat tetap menjadi pertimbangan perusahaan karena kondisi lainnya. Jadi kita tidak bisa hanya pindah ke daerah lain secara semena-mena hanya karena biaya tenaga kerja lebih rendah,” tandasnya.

[Gambas:Video CNBC]