Jakarta, CNBC Indonesia – China mendesak Israel untuk menghentikan serangan di Rafah. Pernyataan ini dikeluarkan oleh Beijing setelah tentara Israel mengumumkan pengambilan alih operasional di perbatasan Rafah di sisi Palestina yang memisahkan Gaza dan Mesir.
“China dengan tegas menyerukan kepada Israel untuk memperhatikan tuntutan besar dari masyarakat internasional, menghentikan serangan di Rafah, dan melakukan segala upaya untuk mencegah terjadinya bencana kemanusiaan yang lebih serius di Jalur Gaza,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China Lin Jian, seperti dilaporkan oleh AFP, Selasa (7/5/2024).
China juga mengungkapkan keprihatinan besar terhadap rencana Israel untuk melancarkan operasi militer di darat di Rafah. Perang dan kekerasan, menurut negara itu, tidak akan menyelesaikan masalah secara fundamental dan tidak akan menciptakan keamanan yang sejati.
China bukanlah satu-satunya negara yang meminta Israel menghentikan serangan terhadap warga Palestina di Rafah. Amerika Serikat (AS), PBB, WHO, dan organisasi multinasional lainnya juga telah mendesak Israel untuk tidak melakukan serangan di Rafah dengan memperingatkan akan ada konsekuensi kemanusiaan yang besar.
Meskipun demikian, Presiden Israel Benjamin Netanyahu menyatakan bahwa operasi di Rafah penting bagi negaranya untuk memenangkan perang melawan Hamas. Netanyahu dan koalisi pemerintahan sayap kanan juga menegaskan bahwa Israel akan melanjutkan serangannya ke Rafah dengan atau tanpa dukungan AS.
Diketahui bahwa Israel telah melancarkan serangan terhadap kota Rafah di Gaza pada Senin malam untuk memberikan tekanan kepada Hamas. Serangan ini terjadi menjelang perundingan di Mesir pada Selasa dengan tujuan untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata yang didukung oleh kelompok militan.
Seorang koresponden AFP di kota tersebut melaporkan adanya pemboman besar-besaran sepanjang malam. Rumah Sakit Kuwait di Rafah melaporkan bahwa 11 orang tewas dan puluhan lainnya terluka akibat serangan Israel.
Sebelumnya, Francesca Albanese, pelapor khusus PBB tentang HAM di “Wilayah Pendudukan Palestina,” menekankan bahwa lebih dari 30.000 warga Palestina di Gaza meninggal adalah tindakan genosida. Ia adalah seorang pengacara asal Italia yang diberi mandat oleh PBB untuk melaporkan dan memberikan saran tentang tema dan krisis spesifik.
[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya
Israel Menggila Bombardir Rafah, China Akhirnya Buka Suara
(sef/sef)