Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) optimistis Indonesia akan menjadi negara maju pada 2045 mendatang, seiring dengan bonus demografi yang kini sedang terjadi. Menurut Jiro Tominaga, Direktur Asian Development Bank (ADB) untuk Indonesia, peluang tersebut terbuka lebar. Meski upaya yang harus ditempuh cukup berat di tengah situasi global yang masih penuh ketidakpastian.
Jiro menyarankan agar pemerintah fokus dalam kelanjutan reformasi struktural, yang sudah berjalan pasca krisis moneter yang berlangsung pada 1998. “Jika melihat ekonomi Indonesia sekarang dibandingkan dengan situasi dulu ketika 1998, dan dilakukan reformasi yang serius, memperkuat kerangka kebijakan dan Indonesia harus terus melanjutkan itu dan mempercepat,” ungkapnya saat berbincang di sela-sela Pertemuan Tahunan ke-57 ADB di Tbilisi, Georgia, Minggu (5/5/2024).
Ada beberapa hal yang harus menjadi catatan. Salah satunya mengenai produktivitas. Studi ASEAN berjudul Regional Study on Labour Productivity in ASEAN menunjukkan produktivitas pekerja Indonesia ada di angka US$ 23,89 ribu per pekerja posisi keenam dari 10 negara. Produktivitas tertinggi adalah Singapura dengan nilai US$ 149,05 ribu.
Menurut Jiro, pemerintah harus memiliki kebijakan yang mampu meningkatkan produktivitas. Selanjutnya adalah penciptaan iklim bisnis yang kompetitif, kedua hal tersebut penting dalam menarik investasi dan memberikan dampak positif terhadap perekonomian.
Dalam arah kebijakan, pemerintah Indonesia sudah menegaskan serius dalam menangani perubahan iklim. Jiro menyambut baik komitmen tersebut. “Ekonomi hijau diharapkan menjadi sumber pertumbuhan utama dari industri hijau dan itu kebijakan yang sangat penting,” ungkapnya.
Jiro juga menyarankan agar pembangunan manusia tidak diabaikan. Sekalipun nantinya diganti dengan pemerintahan baru, kebijakan yang mengarah pada pembangunan manusia harus dilanjutkan. “Juga manufaktur. Ini menjadi penting karena merupakan sumber ekonomi besar,” pungkasnya.
Asian Development Bank (ADB) memperkirakan ekonomi Indonesia masih tetap tumbuh kuat pada level 5% pada 2024 dan 2025. Sementara inflasi diperkirakan berada pada level 2,8% di periode tersebut.
