Suhu di Bumi Semakin Mencatat Rekor Terpanas: Tanda Bahaya!

by -60 Views

Pemantau iklim Eropa mengatakan bahwa bulan Maret 2024 adalah bulan dengan suhu terpanas yang tercatat. Ini merupakan bulan kesepuluh berturut-turut yang mencatatkan suhu panas dalam sejarah.

Setiap bulan sejak Juni 2023 telah mencapai rekor “terpanas yang pernah ada”, termasuk bulan Maret 2024. Suhu permukaan laut juga mencapai titik tertinggi baru.

Copernicus Climate Change Service (C3S) Uni Eropa melaporkan bahwa suhu global pada bulan Maret mencapai 1,68 derajat Celcius lebih panas dibandingkan dengan suhu rata-rata bulan Maret antara tahun 1850-1900, yang menjadi periode referensi untuk era pra-industri.

“Meski rekor suhu bulan Maret hanya terpecahkan sebesar 0,1 derajat Celcius, namun tren yang lebih luas menyebabkan kekhawatiran,” kata Samantha Burgess, wakil direktur C3S.

Sebagian besar bumi mengalami suhu di atas rata-rata pada bulan Maret, mulai dari sebagian Afrika hingga Greenland, Amerika Selatan, dan Antartika.

Bulan Maret 2024 bukan hanya bulan kesepuluh berturut-turut yang memecahkan rekor suhu panas tertinggi, tetapi juga periode 12 bulan terpanas yang pernah tercatat, yakni 1,58 derajat Celcius di atas rata-rata pra-industri.

Kenaikan suhu bumi telah melampaui batas pemanasan 1,5 derajat Celcius yang disepakati oleh pemimpin dunia di Paris pada tahun 2015.

Panel iklim IPCC PBB memperingatkan bahwa dunia kemungkinan akan menghadapi penurunan suhu global sebesar 1,5 derajat Celcius pada awal tahun 2030-an.

Burgess juga mengungkapkan bahwa kenaikan suhu laut juga mengkhawatirkan. Permukaan laut yang lebih panas menyebabkan cuaca semakin ekstrem, seperti angin kencang dan hujan lebat.

C3S menyebut bahwa pola siklus iklim El Nino yang menghangatkan permukaan laut di Samudera Pasifik melemah pada bulan Maret. Meskipun demikian, proyeksi untuk beberapa bulan mendatang masih menunjukkan suhu di atas rata-rata.

Burgess menegaskan bahwa rekor panas yang terpecahkan kemungkinan akan semakin banyak tahun ini.