Jakarta – Dari hasil perhitungan sementara pemilu 2024, pasangan calon nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka semakin memperkuat peluang mereka untuk memenangkan Pilpres 2024 tanpa memerlukan putaran kedua pada Juni mendatang.
Seorang kolumnis bernama Wes Martin menyoroti hal ini di situs asal Amerika, Townhall. Martin, seorang pensiunan kolonel yang pernah menjabat sebagai Perwira Senior Antiterorisme pertama untuk semua Pasukan Koalisi di Irak, menulis bahwa kemenangan potensial Prabowo dalam satu putaran Pilpres merupakan transisi yang mulus untuk pergantian kepemimpinan dari era Joko Widodo (Jokowi). Opini yang dipublikasikan pada Kamis (29/2) juga menyatakan bahwa Pilpres satu putaran di Indonesia akan menghemat waktu dan biaya negara.
Martin menilai bahwa Prabowo telah berhasil mengikuti jejak kesuksesan dan popularitas Jokowi dalam kontestasi politik, yang merupakan tantangan yang sulit untuk ditaklukkan oleh siapa pun.
“Dalam 10 tahun terakhir, Indonesia telah menjadi negara demokrasi yang dinamis dan sukses,” tulisnya.
Martin juga menyoroti kemenangan Prabowo di negara dengan populasi ratusan juta jiwa, di mana sekitar 50% dari populasi tersebut terdiri dari Generasi Z (setelah tahun 1996) dan Milenial (setelah tahun 1980).
Generasi ini cenderung memilih Prabowo daripada dua pasangan calon lawannya, yaitu Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD. Mereka menyukai sikap tegas Prabowo yang akan meneruskan arah politik Indonesia untuk menjaga jarak dari pengaruh asing.
“Hal ini sangat penting, tidak hanya bagi Indonesia, tetapi juga untuk keamanan global,” kata Martin.
Martin berpendapat bahwa popularitas kepemimpinan Prabowo seharusnya membuat Amerika Serikat mengakui kemajuan yang telah dicapai oleh rakyat Indonesia dalam upaya memperbaiki negara mereka dan menjaga keamanan di wilayah tersebut.
Lebih lanjut, menurut Martin, Indonesia adalah negara yang sedang mengalami kemajuan dan sangat menarik untuk investasi serta perdagangan internasional. Semakin kuat secara ekonomi dan politik, Indonesia akan semakin mampu memperluas peranannya dalam menjaga stabilitas regional dan global. (SENOPATI)
