Jakarta, CNBC Indonesia – Janji kampanye pasangan calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming yakni makan siang gratis, belakangan ramai diperbincangkan, lantaran rencana program itu sudah dibahas dalam rapat kabinet Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi buka suara ihwal pembahasan rencana program makan siang gratis.
Sebagaimana diketahui, anggaran program makan siang gratis diperkirakan senilai Rp15.000 per porsi. Menurut Arief, anggaran itu tidak cukup untuk satu paket menu yang memenuhi kebutuhan.
“Ya makanya harus dikalkulasi. Kalau yang Badan Pangan kan Rp25.000 per porsi. Badan Pangan sudah mengerjakan dan program kita Rp25.000 ya. Dan ini kan harus dilihat Rp25.000 di Jakarta belum tentu Rp25.000 di Papua, jadi tergantung sebarannya,” Arief saat ditemui usai acara Economic Outlook 2024 yang digelar CNBC Indonesia di Hotel Ritz-Carlton Pacific Place, Jakarta, Kamis (29/2/2024).
Untuk itu, Arief menilai program makan siang gratis memang masih perlu dipelajari betul dan harus bersifat memaksa kepada murid-murid yang menerima makan siang gratis itu nantinya.
“Itu harus dipelajari betul, dan harus bersifat memaksa, harus sampai dimakan di tempat, nggak bisa di-takeaway. Jadi harus kita pastikan dimakan di tempat,” sebutnya.
Program Bapanas
Di sisi lain, Arief mengaku belum ada informasi apapun terkait rencana program makan siang gratis sebagaimana janji paslon Prabowo-Gibran. Namun, ia menyebut pihaknya saat ini memang sudah memiliki program yang berkaitan langsung dengan pemberian makan kepada masyarakat, dan Bapanas sudah punya regulasinya.
“Karena dalam rapat kabinet lalu itu disampaikan bahwa, nanti siapapun yang terpilih itu pasti ada urusannya sama pangan, semuanya kan punya program di bidang pangan. Jadi itu ya kita siapkan secara umum,” kata Arief saat ditemui di Hotel Ritz-Carlton Pacific Place, Jakarta, Kamis (29/2/2024).
“Ini kan makan gratis masih nunggu sampai dengan Maret dulu. Belum ada informasi apa-apa. Tapi kan kita mempersiapkan sampai dengan nanti bukan Oktober. Kalau Badan Pangan kan sudah memiliki program-program yang berkaitan langsung sama pemberian makan kepada masyarakat, termasuk di beberapa lokasi strategis, kan sudah mulai. Bapanas sudah punya regulasinya, sudah ada, tinggal skalanya saja yang diperbesar,” jelasnya.
Lebih lanjut, Arief mengatakan, program makan siang gratis masih dalam tahap pengkajian dan diskusi lebih lanjut.
Tak hanya itu, dia menyarankan agar dalam program tersebut harus ada ahli gizi yang membuat menunya, sehingga ada standar menu, standar masakan, dan nutrisi yang harus dipenuhi.
“Makanya ini kan masih dipelajari, dan ini kan dalam diskusi semua, apakah dibuat dapur, apakah diberikan kepada siapa, itu kan banyak,” tutur dia.
“Tapi kalau prototype yang ada di Sukabumi, yang penggiat program ini ada dapur sendiri, dan itu bersih sekali. Misalnya, baru masuk sudah ada tempat sepatu, kemudian sarung tangan, semuanya bersih. Kemudian stainless table kalau kita memproses, karena kan jangan sampai program itu malah membuat sakit perut orang. Maksudnya mau memberikan nutrisi malah membuat sakit.Itu standar nutrisi, standar sop itu sedang dipelajari,” pungkas Arief.
[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya
Menteri ESDM: RI Punya Daya Tarik Untuk Investor
(dce)