Hasil quick count Pemilu 2024 menunjukkan bahwa pasangan Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka telah meraih kemenangan. Centre for Strategic and International Studies (CSIS) memprediksi kemenangan ini dapat diraih dalam satu putaran. Analisis dari Arya Fernandes, Ketua Departemen Politik dan Perubahan Sosial CSIS, menunjukkan bahwa elektabilitas Prabowo-Gibran terus meningkat menjelang pemilu. Hasil quick count dari berbagai lembaga survei menunjukkan paslon tersebut unggul dengan kisaran 57-58 persen.
Kemenangan ini juga disebut sebagai yang tertinggi dalam sejarah capres-cawapres sebelumnya. Dalam perolehan suara dari quick count CSIS bersama Cyrus Network (CN), Prabowo-Gibran unggul di hampir seluruh wilayah Indonesia. Dukungan untuk paslon ini jauh lebih tinggi dibandingkan dengan pesaingnya, memenuhi syarat kemenangan dalam Pasal 6 (3) Undang-Undang Dasar 1945.
Arya juga menyoroti faktor split-ticket voting dan loyalitas partai koalisi lain yang berkontribusi pada kemenangan Prabowo-Gibran. Selain itu, kinerja pemerintah yang dinilai positif dan strategi kampanye di platform TikTok juga menjadi faktor penentu.
Meskipun potensi kemenangan Prabowo-Gibran sudah terlihat sejak awal, rival mereka seperti Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud tetap harus berupaya keras. CSIS memperhatikan bahwa strategi kampanye dari masing-masing paslon juga berpengaruh pada sikap pemilih.
Pemilu 2024 dianggap sebagai babak baru dalam sejarah demokrasi Indonesia, menandai enam kali pemilu sejak reformasi 1998. Arya menyatakan bahwa demokrasi tetap menjadi pilihan terbaik untuk Indonesia menghadapi tantangan masa depan, dan menekankan pentingnya kepemimpinan dan kabinet yang kompeten dalam menghadapi masalah domestik dan global.
