Jakarta, CNBC Indonesia – Calon Presiden nomor urut 1, Anies Baswedan kembali bercerita soal sulitnya melepas saham kepemilikan Pemprov DKI Jakarta di perusahaan bir PT Delta Djakarta Tbk (DLTA). Saat itu, Anies menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.
Menurut Anies, sejak awal memerintah dia sudah punya rencana untuk melepas keseluruhan saham kepemilikan Pemprov DKI Jakarta di DLTA. Namun rencana dia gagal total sampai dia mengakhiri jabatan sebagai Gubernur DKI Jakarta.
“Saya pernah cerita bulan lalu ke sini mau jual saham perusahaan bir, udah mau dijual. Masa pemerintah punya saham perusahaan bir yang benar aja. Betul tidak? yang benar aja rugi dong,” ungkap Anies saat Kampanye Akbar di Samarinda, Kalimantan Timur, Rabu (7/2/2024).
Menurut Anies, harusnya pemerintah memiliki perusahaan untuk membangun infrastruktur, bukan justru memproduksi bir.
“Lho pemerintah itu punya perusahaan untuk membangun perusahaan untuk bangun jalan, bandara, waduk, masa perusahaan bikin bir dimana unsur pembangunannya tidak ada. Bir swasta aja jangan pemerintah,” tegas Anies.
Namun sampai akhir dia menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, rencana tersebut gagal total. Anies pun mengungkapkan biang kerok kenapa dia gagal melepas saham bir.
“Padahal angkanya lebih dari Rp 1 triliun. Jadi mau dijual uangnya bisa bikin sekolah, rumah sakit eh diblok terus. Semua sudah siap kecuali persetujuan DPR dan karena DPR tidak kita kuasai selalu berhenti di DPR, diblok di situ. Maka itu kita harus menang di DPR, harus menang,” tegasnya.
Sebagai informasi, Pemprov DKI Jakarta saat ini masih tercatat sebagai pemegang saham sebanyak 210.200.700 lembar atau setara 26,25%. Pemegang saham mayoritas adalah San Miguel Malaysia PTE. Ltd yang merupakan konglomerasi bir yakni 58,33% dan sisanya dimiliki publik dengan persentase 15,42%.