Chairman Toyota Motor Corporation, Akio Toyoda, meminta maaf atas serangkaian skandal manipulasi yang melibatkan perusahaan-perusahaan grupnya. Ia menyebut perusahaan anggotanya “salah memprioritaskan” sehingga menimbulkan skandal. Sebelumnya skandal terjadi di anak perusahaan seperti truk Hino Motors Ltd dan Toyota Industries Corp. Hal ini disebut mengkhianati kepercayaan pelanggan.
“Kami meminta maaf sebesar-besarnya karena meresahkan dan mengkhawatirkan pelanggan dengan serangkaian skandal,” kata Toyoda pada konferensi pers di Nagoya, Jepang seperti dikutip Kyodo News, dikutip Rabu (31/1/2024). “Kecurangan data yang terjadi di ketiga perusahaan tersebut merupakan masalah yang sangat serius yang mengkhianati kepercayaan pelanggan dan mengguncang fondasi sistem sertifikasi kendaraan,” tegasnya.
Saat ditanya mengapa kepemimpinannya gagal mengidentifikasi penyimpangan yang dilakukan oleh anak-anak perusahaan Toyota, Toyoda mengaku terlalu sibuk mengelola “Toyota sendiri”. Diketahui manipulasi telah dilakukan sejak lama, ketika Toyoda masih menjabat sebagai Presiden dan CEO TMC. “Bagaimanapun, kami adalah perusahaan yang berbeda,” kata Toyoda yang jarang muncul di media itu, dikutip Japan Times. “Meskipun kita mungkin memiliki ikatan modal, itu tidak cukup untuk benar-benar memahami sejarah antara perusahaan dan hubungan tersebut,” tambahnya.
Khusus Hino, diketahui perusahaan memanipulasi data uji emisi mesinnya di 2022. Pihak Hino mengungkapkan kesalahan ini terjadi pada salah satu pabrik Jepang, di mana pabrik tersebut menjalankan serangkaian tes mesin. Pada salah satu bagian mesin, sistem pembuangannya diganti selama masa pengujian. Ini agar mendapatkan hasil baik dan lolos uji emisi. Toyota Industries juga mengatakan pihaknya memalsukan data keluaran torsi mesin diesel yang dibuat dan dipasok ke Toyota. Hal tersebut pada akhirnya mengakibatkan penghentian sebagian pengiriman mobilnya. Sepuluh model menggunakan mesin yang terkena dampak secara global. Ini juga termasuk SUV LX500D bermerek Lexus, Hilux dan Land Cruiser 300.
Hal ini terjadi di tengah belum kelarnya kasus pelanggaran terkait kecurangan uji keselamatan kecelakaan di Daihatsu. Toyota Industries mengatakan mereka menjual sekitar 840,000 mesin mobil yang terkena dampak selama tahun keuangan hingga 31 Maret 2023.
Toyoda, yang menjabat sebagai presiden Toyota selama 14 tahun hingga tahun lalu, mengatakan mulai sekarang ia akan memprioritaskan pengawasannya terhadap seluruh grup Toyota, bukan hanya produsen mobil. Ia juga mereformasi kesadaran grup mengenai kepatuhan dengan meningkatkan komunikasi dengan masing-masing perusahaan. Ketika ditanya tentang sejauh mana ia bertanggung jawab atas kegagalannya menemukan kasus-kasus pelanggaran selama masa jabatannya, Toyoda membela tindakannya. Ia mengatakan “terlalu sibuk membalikkan keadaan perusahaan” yang terkena dampak krisis keuangan “Lehman shock” pada tahun 2008 dan gempa bumi besar serta tsunami yang melanda wilayah timur laut negara tersebut pada tahun 2011. Toyoda berharap tindakannya dapat menjadi model bagi grup perusahaan yang sedang menghadapi krisis. Ia juga mengatakan bahwa pengalamannya dalam mereformasi perusahaan setelah penarikan besar-besaran pada tahun 2009-2010 di Amerika Serikat (AS) dapat berguna dalam mendorong reformasi.