Terkadang, Musuh dan Lawan Harus Dihormati

by -84 Views

Saya adalah seorang prajurit dan saya dapat memimpin operasi tempur. Namun, saya selalu memegang keyakinan bahwa jalan terbaik dalam menyelesaikan konflik adalah menghindari perang. Saya percaya bahwa lawan juga seorang pendekar yang patut dihormati. Meskipun kita berseberangan, kita harus tetap berkomunikasi dan mencari jalan keluar dari pertikaian.

Pelajaran nenek moyang kita mengajarkan bahwa kemenangan yang terbaik adalah yang tidak menimbulkan sakit hati, kebencian, atau rasa dendam. Bagaimana cara mencapai itu? Ajaran nenek moyang kita, iso rumongso, ojo rumongso iso, mengajarkan kita untuk tidak merasa bahwa kita bisa menyelesaikan segala hal dan untuk mampu merasakan pihak orang lain serta memahami kesulitan dan penderitaan mereka.

Saya masih ingat dengan komandan sektor saya di Timor Timur, Letkol Sahala Rajagukguk, yang memiliki empati terhadap anak buahnya. Komandan ini mengajarkan kepada saya untuk tidak memaksakan anak buah serta merasakan beban dan kesulitan mereka. Pengalaman saya selama karier militer saya juga membuat saya memiliki pandangan dan pendekatan yang spesifik dalam memimpin operasi perang.

Saya berpendapat bahwa tawanan tidak boleh disakiti, karena dari kesaksian tawanan kita bisa mendapatkan informasi yang bermanfaat untuk operasi kita. Saya juga yakin bahwa dukungan rakyat adalah krusial dalam setiap operasi militer. Dalam menghadapi pihak asing yang mencoba menjelek-jelekkan TNI, saya tegaskan bahwa fitnah mengenai pelanggaran HAM yang besar di Timor Timur tidaklah benar.

Pada akhirnya, saya memiliki delapan wajib TNI yang menjadi prinsip dalam kepemimpinan saya, yaitu merebut hati rakyat, menjunjung tinggi kehormatan wanita, tidak merugikan atau menyakiti hati rakyat, dan menjadi contoh dalam sikap dan kesederhanaan. Dengan pendekatan dan teknik perang yang saya yakini, saya selalu percaya bahwa semua lawan harus dihormati. Saya berusaha untuk menjalankan peran sebagai seorang ksatria yang memperlakukan musuh dengan baik, seperti yang saya lakukan pada seorang komandan peleton yang tertangkap saat operasi di Timor Timur. Saya yakin bahwa pendekatan ini merupakan cara terbaik untuk menyikapi konflik dan berperang dengan penuh martabat.

Source link