Komandan Tim Komunikasi Bravo Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Gibran, Budisatrio Djiwandono, menyatakan bahwa jika pasangan nomor urut 2 terpilih memimpin Indonesia, kemandirian bangsa dalam pangan akan menjadi prioritas utama. Hal ini karena krisis pangan sudah di depan mata.
Budisatrio menjelaskan bahwa sektor utama yang menjadi target swasembada Prabowo Gibran adalah swasembada pangan, air, dan energi. Mereka berkomitmen untuk tidak lagi bergantung pada impor dalam sektor tersebut. Budisatrio juga menegaskan bahwa pangan adalah masalah hidup mati sebuah bangsa menurut Pak Prabowo.
Dia juga menjelaskan bahwa di Indonesia saat ini telah terjadi defisit pangan akibat pertambahan penduduk yang tidak diimbangi oleh peningkatan produktivitas lahan, seperti yang terjadi pada beras. Defisit ini tidak bisa ditutupi dengan mengandalkan impor dari luar negeri.
Untuk mengatasi masalah ini, Prabowo Gibran menargetkan penambahan minimal empat juta hektar luas panen dalam program yang disebut sebagai Lumbung Pangan. Program ini akan melibatkan petani mulai dari tingkat desa hingga level nasional dengan melanjutkan food estate.
Budisatrio juga menekankan bahwa teknologi digital untuk pertanian akan menjadi prioritas, termasuk penambahan index pertanaman, intensifikasi, dan pemanfaatan lahan terlantar. Menurutnya, ini harus dilakukan untuk menghadapi krisis pangan yang di depan mata.
Dia juga menghimbau agar krisis pangan menjadi bahan diskusi yang sehat dalam konteks pemilihan presiden, karena terkait dengan masa depan negara. Keberpihakan pada isu pangan harus menjadi kesepakatan bersama, dan ia menantikan gagasan dari masing-masing pasangan calon tentang bagaimana menghadapi krisis pangan. Dari Prabowo Gibran, mereka berkomitmen untuk melanjutkan food estate dan menyempurnakannya menjadi Lumbung Pangan.
Sumber: https://prabowosubianto.com/krisis-pangan-di-depan-mata-prabowo-gibran-siapkan-swasembada-lewat-program-lumbung-pangan/
