Prabowo Subianto menyebut salah satu bintara yang paling memengaruhinya adalah Haruman, yang pernah menjadi Bintara Peleton di Grup 1 Parako dengan pangkat Serka. Haruman dikenal sebagai pemegang sabuk hitam karate, pelatih senior di PPS Betako Merpati Putih, ahli menembak senapan, dan mahir dalam taktik antigerilya dan teknik bertempur. Meskipun mereka tidak berada dalam satu kompi, mereka bersama-sama di Grup 1 Parako dan Haruman membantu melatih para perwira, termasuk latihan karate, Merpati Putih, dan menembak.
Meskipun organiknya tidak pernah bersama-sama dalam pasukan, mereka pernah bekerja bersama dalam operasi di Timor Timur pada tahun 1976. Prabowo sering kali berada berdekatan dengan Haruman dalam beberapa gerakan aksi, bahkan mereka pernah menjadi ujung tombak gerak maju pasukan. Haruman juga mengajarkan Prabowo teknik tembak gerak dan selalu memberi arahan saat berada dalam medan perang.
Prabowo sangat mengagumi keberanian Haruman, yang mampu merayap hingga ke tempat penjaga musuh dan berhasil merebut senjata serta mematahkan leher musuh tersebut dalam kegelapan malam. Bagi Prabowo, Haruman adalah contoh bintara yang unggul dan dia merasa dididik dan dilatih olehnya. Dia meyakini bahwa tentara yang unggul di medan perang biasanya unggul di masa damai, terutama dalam seni bela diri dan menembak.
Prabowo menyimpulkan bahwa keterampilan dasar dalam seni bela diri dan menembak sangat penting bagi setiap prajurit Angkatan Darat, dan untuk menjadi perwira komando yang baik, mereka harus melatih anak buah mereka dalam keterampilan tersebut. Baginya, keberanian harus diajarkan dan tertanam dalam diri prajurit melalui pelatihan yang realistis, dan seni bela diri dapat melatih manusia untuk lebih berani serta mampu mengatasi rasa takut dan menahan rasa sakit.
Sumber: https://prabowosubianto.com/pelatih-kapten-purn-abdullah-haruman/
