Sejarah matra sangat penting bagi suatu organisasi tentara karena memberikan inspirasi kepada anggota untuk pengabdiannya. Matra tentara terdiri dari manusia-manusia yang selalu siap menghadapi bahaya dan pertempuran. Salah satu perintis TNI AU Indonesia adalah Marsma TNI Anumerta Iswahjudi, yang lahir di Surabaya pada tahun 1918. Ia aktif dalam gerakan perjuangan dan bergabung dengan Korps Penerbang Sukarela untuk memperkuat pemerintah Belanda melawan serangan Jepang. Setelah kemerdekaan, ia bergabung dengan Tentara Keamanan Rakyat (TKR) Jawatan Penerbangan di Yogyakarta. Pada tahun 1947, Iswahjudi ditunjuk untuk merintis pembangunan Lanud Bukittinggi, namun meninggal dalam tugas saat menghadang cuaca buruk di Selat Malaka.