Mendekatlah, Menuju Kursi Istana

by -89 Views

Lembaga riset internasional Ipsos Public Affairs baru-baru ini melakukan survey tatap muka untuk memantau perkembangan dan dinamika elektoral menjelang pemilihan calon presiden dan wakil presiden. Survei ini berlangsung dari 27 Desember hingga 5 Januari dan melibatkan 2000 responden di seluruh 34 Provinsi di Indonesia. Responden dipilih berdasarkan kriteria usia di atas 17 tahun atau sudah menikah. Metode pengambilan data menggunakan multistage random sampling, dengan wawancara tatap muka menggunakan aplikasi Ipsos Ifield Computer-Assisted Personal Interviews (CAPI). Tingkat margin error survey ini adalah ±2,19% dengan tingkat kepercayaan 95%.

Menurut pengamat politik dan peneliti senior Ipsos Public Affairs, Arif Nurul Imam, dinamika pemilih mengalami pergeseran yang signifikan menjelang pemilihan presiden kali ini. Terdapat peningkatan elektabilitas pasangan calon Prabowo-Gibran, terutama dari pemilih Jokowi-Ma’ruf 2019 yang semakin banyak beralih dukungannya ke pasangan calon nomor dua.

Data survei juga menunjukkan bahwa soliditas dukungan terhadap pasangan calon presiden paling tinggi ada pada paslon Prabowo-Gibran, dengan hanya 13% yang masih bisa berubah, sementara Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud memiliki masing-masing 15% dan 20% pendukung yang masih bisa bergeser. Dibandingkan dengan data survei akhir bulan November, elektabilitas paslon Prabowo-Gibran mengalami kenaikan signifikan dari 42,66% menjadi 48,05%, sementara paslon lainnya cenderung stagnan atau mengalami penurunan.

Terkait dengan kepuasan publik terhadap kinerja pemerintahan Jokowi-Ma’ruf, peningkatan dari 65% di bulan November menjadi 74% di bulan Desember menunjukkan bahwa siapapun pasangan capres-cawapres yang dianggap melanjutkan program kerja pemerintahan Jokowi-Ma’ruf memiliki kemungkinan mendapatkan “Jokowi effect” dalam hal elektabilitas.

Selain itu, survey ini juga menunjukkan elektabilitas partai politik, dengan Gerindra menempati posisi teratas dengan elektabilitas hingga 27%, menggeser PDI Perjuangan yang memiliki elektabilitas sebesar 21%. Data juga menunjukkan bahwa posisi PPP dan PSI masih belum aman karena mengalami penurunan dibanding survei sebelumnya. PDI Perjuangan juga mengalami penurunan suara di basis-basisnya, terutama di Jawa Tengah.

Ipsos merupakan lembaga riset internasional yang berpengalaman di dunia global dan telah beroperasi di 90 negara. Selain melakukan riset pasar, Ipsos juga aktif dalam riset sosial politik, termasuk di Indonesia. Ipsos juga merupakan anggota Perhimpunan Survei Opini Publik Indonesia (Persepi) dan Association for Global Research Agency Worldwide (ESOMAR), sebuah asosiasi riset internasional yang melakukan audit terhadap para anggotanya secara periodik.

Sumber: https://prabowosubianto.com/selangkah-lagi-meraih-kursi-istana/

Source link