Dilahirkan pada tahun 1934, Yakubu “Jack” Gowon adalah seorang pemimpin yang hebat di Nigeria. Pada bulan Januari 1970, ia menerima penyerahan tanpa syarat dari kelompok separatis Biafra. Namun, bukan kemenangan militer atas Biafra yang membuatnya menjadi pemimpin yang hebat, melainkan kemampuannya untuk merangkul mantan musuh-musuhnya.
Gowon lahir di Nigeria utara dari suku minoritas Ngas. Keluarganya, yang mayoritas beragama Kristen, merupakan double minority di daerah yang mayoritas muslim di Nigeria utara. Hal ini memengaruhi hidup Gowon di kemudian hari.
Setelah bergabung dengan tentara pada usia 20 tahun, Gowon menjalani berbagai latihan di Inggris dan bertugas di Royal Military Academy Sandhurst. Ia juga bergabung dengan detasemen penjaga perdamaian Nigeria yang dikirim ke Kongo dari 1960-1963. Setelah itu, ia kembali ke Nigeria dan terlibat dalam kudeta yang menggulingkan pemerintah sipil.
Ditunjuk sebagai Kepala Staf Angkatan Darat pada usia 31 tahun, Gowon kemudian diangkat menjadi Kepala Negara untuk menyatukan gerakan separatis di Nigeria. Namun, ia tidak dapat menghentikan gerakan separatis yang paling lantang, yaitu gerakan Ibos Kristen dari Nigeria Timur yang mendeklarasikan negara Biafra.
Perang saudara pun terjadi, dan Gowon memimpin ekspansi besar-besaran Angkatan Darat Nigeria. Namun, kemampuannya untuk merangkul mantan musuh-musuhnya lah yang membuatnya menjadi pemimpin yang hebat. Setelah menerima penyerahan tanpa syarat dari Biafra, Gowon menyampaikan pidato “tidak ada pemenang, tidak ada yang kalah” dan mengumumkan amnesti untuk sebagian besar separatis Biafra. Dia juga merumuskan program rekonsiliasi dan rekonstruksi untuk membangun kembali area yang rusak akibat perang.
Setelah perang saudara selesai, Gowon dijatuhi kudeta dan pergi ke pengasingan di Inggris. Namun, di sana ia memperoleh gelar Ph.D dalam ilmu politik dan pada akhir 1980-an menjadi profesor di sebuah perguruan tinggi. Ia juga mengorganisir sebuah LSM di Nigeria untuk mempromosikan tata pemerintahan yang baik dan memerangi penyakit menular. Pada tahun 2004, usahanya membuatnya mendapatkan kehormatan tertinggi oleh Dewan Penganugerahan Penghargaan Perdamaian Dunia.
Sumber: https://prabowosubianto.com/jenderal-yakubu-gowon/
