Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI melalui Juru Bicara (Jubir) Lalu Muhamad Iqbal memberikan keterangan terkait isu kapal Israel yang akan berlabuh di Indonesia. Menurut Lalu, hingga saat ini tidak pernah ada kapal berbendera Israel yang masuk ke wilayah Indonesia.
“Tapi bahwa kalau pemilik kapal orang Israel, kami tidak tahu. Karena rezim yang kami anut adalah rezim bendera, jadi kami lihat benderanya,” kata Lalu di Jakarta Pusat, Kamis (4/1/2024).
Lalu juga menegaskan bahwa sulit bagi mereka untuk mendeteksi apakah kapal tersebut dimiliki oleh orang Israel. Namun yang pasti, tidak ada kapal berbendera Israel yang berlabuh atau masuk ke Indonesia. Mereka akan tetap konsisten dengan posisi ini ke depannya.
Sementara itu, Jubir Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Adita Irawati mengaku telah menindaklanjuti hal ini. Kementerian tersebut melakukan pengecekan atas informasi yang disampaikan.
“Perlu kami sampaikan bahwa Kemenhub tidak pernah memberikan ijin kepada kapal dagang berbendera Israel untuk berlabuh di pelabuhan Indonesia,” katanya.
“Sejak terjadinya konflik Israel Palestina yang memanas beberapa waktu lalu, tidak ada kapal dagang berbendera Israel ataupun berbendera selain Israel yang melayari Indonesia-Israel,” tambahnya.
“Selanjutnya Kemenhub akan bekerja sama dengan kementerian dan lembaga terkait untuk terus memantau hal ini,” ujarnya lagi.
Sebelumnya isu kapal dagang milik Israel yang akan berlabuh di Indonesia muncul dari seorang pegiat media sosial Erlangga Greschinov, di akun Instagramnya @greschinov.
Ia memberi surat terbuka kepada Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi. Menurutnya kapal-kapal milik raksasa pelayaran Israel, ZIM Marine, akan berlabuh di pelabuhan Tanjung Priok, Tanjung Perak, Tanjung Mas, dan Belawan.
ZIM Trade sendiri memang penyedia jasa logistik perdagangan milik Israel. Dalam penelusuran di situsnya, ZIM mencantumkan layanan pelayaran ke Indonesia namun dengan China Indonesia Express yang diberi kode CTI dan Indonesia Thailand Express yang diberi kode ITS.