Munculnya Ancaman ‘Kiamat’ Tahu-Tempe di Indonesia, Inilah Penyebabnya

by -98 Views

Hilangnya stok bahan baku kedelai dari pasaran telah membuat sebagian pengrajin tahu-tempe setop produksi dalam beberapa waktu terakhir. Kondisi hilangnya kedelai dari pasaran saat ini dinilai menjadi yang terparah dalam 10 tahun terakhir atau dari awal rezim Presiden Joko Widodo berkuasa.

Hal ini membuat beberapa pengrajin tahu-tempe setop produksi. Menurut catatan Gabungan Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia (Gakoptindo), 20%-30% dari total 150 ribu pengrajin tahu tempe setop produksi. Ini membuat kelangkaan tahu tempe di beberapa pasar.

“Dari dulu beberapa tahun setiap akhir tahun selalu demo mogok karena harga naik, bicara kelangkaan kedelai 10 tahun lebih baru kali ini langka. Tahun lalu kedelai gak langka tapi naiknya gila-gilaan, sekarang naiknya gak gila-gilaan tapi gak ada, langka. Ini pertama kali barangnya langka,” kata Ketua Umum Gakoptindo, Aip Syarifuddin kepada CNBC Indonesia, Selasa (3/1/2024).

Langkanya keberadaan kedelai membuat harganya juga ikut terkerek. Sesuai hukum ekonomi supply-demand, maka harganya juga sudah lebih dari keadaan normal. Padahal, seharusnya harga turun karena Aip menyebut beberapa negara sedang panen kedelai.

“Oh iya otomatis harga naik, kan pernah naik Agustus sampai Rp 13-14-15 ribu, begitu stok banyak turun jadi 12 ribu. Sekarang naik lagi, sekarang di Rp 13 ribuan/Kg, tapi sekarang kalau sesuai mekanisme pasar itu lagi panen di AS, Brazil, Argentina, Kanada dan lain-lain, harusnya paling tinggi Rp 10-11 ribu/Kg karena harga AS saya tau,” sebut Aip.

Jika itu harga yang dibayar pengrajin untuk membeli setiap Kg kedelai, maka harga kedelai di bursa Chicago pun tengah naik.

“Minggu lalu cek US$13 lebih per bushel kira-kira, sehingga berapa dolar itu harga di AS dan itu Brasil, Kanada dan lain-lain mengacu karena ini bursa kedelai di Chicago,” lanjutnya.

Apa ada kemungkinan importir menahan stok sehingga harga menjadi tinggi?

“Kalau kemungkinan itu jelas ada karena saya tau harga di AS berapa dan berapa harga jual disini, jadi untung importir ketauan, jadi masalahnya dipajakin atau ngga saya ngga tau, kan mesti pajak perusahaan misal dan lain-lain,” ujar Aip.