Ditulis ulang oleh: Prabowo Subianto
Saya sangat dekat dengan Pak Bagyo sejak dia masih Perwira Muda. Penampilannya selalu ceria, dengan kumis tebal dan tubuh yang kuat. Kami menyebutnya “Bima,” dia adalah seorang pria humoris, selalu tenang, dan tidak pernah cemas.
Beliau pernah menjadi pengawal Pak Harto, sehingga saya menjadi akrab dengannya. Pak Bagyo juga memiliki fisik yang kuat, mirip dengan Pak Luhut Pandjaitan. Sejak masa Taruna, sikapnya selalu terbuka dan tidak pernah berbelit-belit.
Saat Pak Bagyo menjabat sebagai komandan Kopassus, saya ditunjuk sebagai wakil komandan Kopassus. Hal ini merupakan suatu kebanggaan bagi saya. Pak Bagyo pernah turun ke wilayah operasi di Timor Timur dan ikut dalam operasi pembebasan sandera di Woyla.
Dari perjalanan karier Pak Bagyo, beliau selalu membela anak buahnya. Sifatnya yang ramah, setia, dan loyal dalam membela anak buahnya merupakan hal-hal yang saya pelajari dari beliau. Meskipun terlihat garang dengan kumis tebal, beliau selalu tersenyum, ramah, dan penuh humor.
Beliau juga selalu memimpin dari depan dan memberi contoh. Meskipun suaranya tidak bagus, beliau tetap bernyanyi untuk menghibur anak buahnya. Sikapnya yang tidak mempedulikan hal tersebut menghibur semua orang karena menunjukkan perhatiannya terhadap anak buahnya.
