Pejuang Nasional Bung Tomo

by -88 Views

Pada tanggal 10 November 1945 dan 10 hari sesudahnya, terjadi pertempuran sengit di Kota Surabaya, Jawa Timur – yang sekarang dikenal sebagai Kota Pahlawan.

Berkaca pada sejarah hari-hari itu, kita tak bisa tidak terpukau dan bangga bahwa pada masa awal berdirinya negara, ketika Republik Indonesia masih rapuh, rakyat Indonesia terutama para pemuda Surabaya memilih untuk tidak tunduk pada ancaman dan ultimatum dari bangsa asing.

Pada saat itu, tentara Inggris mengeluarkan ultimatum kepada rakyat Surabaya. Mereka memberi waktu 24 jam kepada para pemuda Surabaya untuk menyerahkan senjata dan meninggalkan kota. Ancaman mereka adalah akan menyerang Surabaya dengan tembakan kapal perang dan pesawat udara jika ultimatum tersebut tidak dipenuhi.

Meskipun demikian, para pemuda Surabaya tidak gentar. Mereka menolak ultimatum tersebut dengan teriakan “Allahuakbar” dan seruan “merdeka atau mati”. Mereka memilih untuk melawan penjajah asing daripada menyerah atau tunduk pada kekuatan asing.

Pada tanggal 10 November dan beberapa hari setelahnya, tentara Inggris menyerang Surabaya dan menyebabkan puluhan ribu kematian. Namun, para pejuang Surabaya tetap tidak menyerah. Meskipun banyak yang gugur, mereka terus melawan tanpa tunduk atau menyerah.

Tokoh sentral dalam kisah pertempuran Surabaya ini adalah Bung Tomo. Lahir di Surabaya pada tahun 1920, Bung Tomo aktif dalam gerakan perjuangan sejak tahun 1944.

Bung Tomo memainkan peran penting dalam memotivasi rakyat Surabaya melalui siaran radio, membangkitkan semangat perlawanan untuk mempertahankan Indonesia. Pidatonya yang membara terus disiarkan hingga pemuda Surabaya meraih kemenangan melawan Pasukan Sekutu.

Di akhir pidatonya, Bung Tomo menyatakan keyakinannya bahwa kemenangan akhirnya akan menjadi milik mereka, karena Allah selalu bersama orang-orang yang benar.

Pertempuran Surabaya menunjukkan bahwa rakyat Indonesia, terutama para pemuda Surabaya, pernah tidak tunduk pada ancaman, intimidasi, dan kekuatan asing. Mereka patut dihormati dan menjadi inspirasi bagi generasi selanjutnya.

Source link