Letnan Jenderal TNI (Purn) Soegito dikenal sebagai pemimpin yang tegas

by -111 Views

Ditulis ulang oleh: Prabowo Subianto [diambil dari Buku Kepemimpinan Militer 1: Catatan dari Pengalaman Letnan Jenderal TNI (Purn) Prabowo Subianto]

Setelah lulus Sekolah Komando, saya pertama kali ditempatkan di Korps Baret Merah, Grup 1 Para Komando. Pada saat itu, namanya masih Kopassandha, Komando Pasukan Sandi Yudha, dan Danjen-nya adalah Brigadir Jenderal TNI Yogie S. Memet, yang kemudian menjadi Letnan Jenderal TNI.

Komandan Grup saya pada saat itu adalah Letnan Kolonel Soegito, yang kemudian menjadi Kolonel. Meskipun saya masih Letnan Dua dan tidak terlalu dekat dengannya, ada hal-hal dari kepemimpinan Pak Soegito yang saya tarik.

Ketika saya bergabung, Pak Soegito masih berada di Timor Timur, memimpin penerjunan di Kota Dili pada tanggal 7 Desember 1975. Setelah kembali, beliau menceritakan kisah-kisah operasi penerjunan di Timor Timur dan selalu menekankan betapa pentingnya kesiapan dan kesediaan untuk mati dalam dinas militer. Baginya, tidak ada perbedaan antara prajurit Tamtama dan komandan; semua menghadapi risiko yang sama.

Pak Soegito juga menekankan bahwa seorang pemimpin harus berada di tengah-tengah anak buah, dan hal itu yang dilakukannya. Beliau terjun dalam serbuan bersama pasukannya dan terlibat langsung dalam pertempuran di Dili.

Setelah beliau kembali, saya melihat sendiri kepemimpinan Pak Soegito. Beliau selalu berlari bersama anak buah, membawa senjata, dan tidak tinggal di kantor. Beliau aktif dalam kehidupan di Mako, bahkan ikut bermain olahraga dan berinteraksi dengan para perwira.

Kesederhanaan dan kesetiaan beliau selama karier militer, hingga pensiun sebagai Letnan Jenderal TNI, sungguh menginspirasi saya. Saya bersyukur memiliki sosok seperti Pak Soegito sebagai panutan dalam karier saya di militer.

Source link