Tulisan ini merupakan testimoni dari Letnan Jenderal TNI (Purn) Prabowo Subianto tentang dua orang komandan di militer yaitu Pak Agum dan Pak Yunus Yosfiah. Prabowo mengakui bahwa Pak Agum adalah seorang perwira yang cerdas, berbakat dalam olahraga, karismatik, dan mampu memenangkan hati anak buah maupun atasan. Dia juga sangat menguasai ilmu intelijen operasi Sandi Yudha dan memiliki gaya kepemimpinan persuasif. Selain itu, Pak Agum juga memiliki prinsip yang kuat dan berani mengoreksi atasan meskipun ada risiko kehilangan jabatan. Meskipun ada perbedaan dan kesalahpahaman di antara mereka, Prabowo tetap mengakui bahwa Pak Agum adalah aset bagi bangsa Indonesia.
Sementara itu, Prabowo juga menceritakan tentang pengalamannya bekerja di bawah komando Pak Yunus Yosfiah, yang merupakan seorang pemimpin yang tangguh dan pantang menyerah. Pak Yunus selalu memberikan contoh kepada anak buahnya dan tidak pernah terlihat panik atau gugup dalam menghadapi situasi sulit. Prabowo juga menekankan pentingnya sebuah kepemimpinan yang tenang dan tidak panik, sehingga anak buah akan mempertahankan kewibawaan di medan perang.
Pengalaman ini memberikan pengaruh yang besar bagi Prabowo dalam kariernya sebagai seorang perwira militer, dan ia dengan bangga menceritakan kisah ini kepada orang lain sebagai contoh akan kehebatan kedua komandannya.